Bisnis.com, JAKARTA – Premi lini usaha asuransi properti industri asuransi umum dan reasuransi dalam kuartal I/2025 mengalami koreksi secara tahunan atau year on year (YoY). Berdasarkan data terbaru, per April 2025 premi asuransi properti mulai tumbuh positif.
Ogi Prastomiyono, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, menjabarkan sampai dengan April 2025 asuransi umum dan reasuransi mencatatkan jumlah premi pada lini usaha harta benda (properti) sebesar Rp18,2 triliun. Angka tersebut tumbuh 9,08% YoY.
"Asuransi harta benda masih mendominasi premi asuransi umum dan reasuransi dengan porsi sebesar 32,59% dari total premi," kata Ogi dalam jawaban tertulis, dikutip Rabu (18/6/2025).
OJK menilai penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI rate menjadi 5,50% pada Mei 2025 sebagai peluang untuk mendorong pertumbuhan lebih lanjut di sektor asuransi properti.
"Penurunan suku bunga ini dapat meningkatkan aktivitas pembangunan dan pembelian properti, yang pada gilirannya mendorong permintaan akan perlindungan asuransi properti," pungkasnya.
Adapun berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), premi asuransi properti dari industri asuransi umum dalam kuartal I/2025 turun 14,1% YoY atau Rp1,28 triliun menjadi Rp7,80 triliun. Sementara di reasuransi, premi lini usaha asuransi properti juga mengalami koreksi 43,5% YoY atau Rp1,92 triliun menjadi Rp2,49 triliun.
Baca Juga
Sebaliknya, klaim lini usaha asuransi properti asuransi umum tumbuh 33% YoY atau Rp486 miliar menjadi Rp1,96 triliun. Sementara, klaim lini usaha properti di reasuransi mengalami koreksi 6,1% YoY atau Rp71 miliar menjadi Rp1,08 triliun.
Pangsa pasar premi dari lini usaha asuransi properti dalam kuartal I/2025 tercatat yang paling besar, yakni mencapai 25,9% dari total premi yang dicatat industri asuransi umum.
Alhasil, penurunan premi dalam lini usaha asuransi properti tersebut membuat secara total premi asuransi umum dalam kuartal I/2025 hanya tumbuh 0,3% YoY menjadi Rp30,53 triliun.
Jika dibandingkan dengan kuartal I/2024 ketika lini usaha asuransi properti tumbuh 45% YoY menjadi Rp9,24 triliun, secara total premi industri asuransi umum dalam periode tersebut tumbuh 22% YoY menjadi Rp31,75 triliun. Dalam periode ini, pangsa pasar premi asuransi properti menyumbang 29,1% dari total premi asuransi umum.