Bisnis.com, JAKARTA — PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran) merilis kinerja tingkat keberhasilan bayar (TKB) 90 per 22 Juni 2025 pada level 44,89%.
TKB90 adalah ukuran tingkat keberhasilan penyelenggara dalam memfasilitasi penyelesaian kewajiban pendanaan dalam jangka waktu sampai dengan 90 hari kalender terhitung sejak jatuh tempo. Artinya, lebih dari separuh kredit yang dijembatani Akseleran kepada nasabah berada dalam keadaan macet. Meski demikian, Akseleran melaporkan memiliki TKB total sebesar 98,58% dalam periode yang sama.
Pada periode tersebut, perusahaan juga melaporkan TKB60 berada pada level 32,47%, TKB30 sebesar 23,68%, dan kelancaran bayar atau TKB0 berada pada level 13,63%.
Siapa Pemilik Akseleran?
Dalam prospektus pencatatan saham perdana PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk, Akseleran berstatus sebagai anak usaha.
Akselerasi Usaha Indonesia (AKSL) disebut memiliki 99,99% saham Akseleran, berdasarkan prospektus yang diterbitkan pada pertengahan 2023. Anak usaha AKSL lainnya adalah PT Akseleran Teknologi Indonesia (ATI), perusahaan konsultan manajemen dan teknologi.
Baca Juga
Bisnis telah mengonfirmasi kepemilikan dan langkah penagihan kepada CEO Akseleran, Ivan Nikolas Tambunan. Namun hingga berita ini ditayangkan, pertanyaan yang disampaikan belum direspons.
Sementara itu, dalam prospektus IPO yang kemudian tidak dilanjutkan, Akselerasi Usaha Indonesia (AKSL) sebagai induk usaha jelang IPO dimiliki oleh 20 pihak. Perusahaan ini utamanya dikendalikan oleh para pendiri yang memiliki saham Seri A, yakni Ivan Nikolas Tambunan (16,51%), Mikhail Ramses Asitua Tambunan (9,25%), dan Christopher Joutua (9,25%).
Perusahaan induk ini juga memiliki empat pemegang saham Seri B, yakni Firman dan Susanti dengan kepemilikan masing-masing 1,15%, serta Yonathan Sutiono (0,4%) dan Anggraini Puspita Dewi (0,2%).
Pada putaran pendanaan Seri C terdapat nama Roy Sim Siong (0,61%) dan Geoffrey David Simms (2,03%). Nama terakhir juga muncul di Seri E dengan kepemilikan 3,2%. Di Seri C juga tercatat Cindy Febriani M. Riswanto (0,61%), Viona Panjaitan (2,03%), serta PT Kemakmuran Invest yang berpartisipasi di Seri C (4,8%), Seri D (1,33%), Seri E (5,33%), dan Seri F (1,12%).
Sarah Ruswandari menjadi pemegang saham di Seri E (1,07%) dan Seri F (0,37%). Oei Ronny Wijoyo juga bergabung dalam pendanaan Seri E dengan kepemilikan 2,67%.
Selanjutnya di Seri E terdapat nama distributor Toyota Jawa Tengah, Ahabe Niaga Selaras, dengan kepemilikan 6,4%. Pada putaran pendanaan Seri F, PT Central Capital Ventura masuk dengan menggenggam 8,22%, Agaeti Venture Capital L.P sebesar 1,7%, PT Inti Maju Berkasa (2,81%), Beenext Emerging Asia Pte. Ltd. (14,98%), dan Access Ventures SPV III Limited (2,81%).