Bisnis.com, JAKARTA — Panitia Seleksi Calon Komisaris dan Direksi PT Bank Riau Kepri Syariah (Perseroda) resmi memperpanjang masa pendaftaran seleksi administrasi dari 18 Juli sampai dengan 6 Agustus 2025.
Merujuk pengumuman yang diterbitkan Harian Bisnis Indonesia, Jumat (18/7/2025), perpanjangan tersebut tertuang dalam Pengumuman Nomor: 13/PANSEL/BRKS/2025. Adapun posisi strategis yang dibuka terdiri atas komisaris utama sebanyak satu orang, komisaris independen dua orang, direktur dana dan jasa satu orang, dan direktur operasional satu orang.
“Dengan diumumkannya perpanjangan seleksi calon komisaris utama, calon komisaris independen, calon direktur dana dan jasa dan calon direktur operasional maka pengumuman hasil seleksi administrasi Bank Riau Kepri Syariah diumumkan sampai dengan batas waktu perpanjangan seleksi administrasi,” tulis pengumuman tersebut, Jumat (18/7/2025).
Sebelumnya, pendaftaran dimulai dari tanggal 26 Juni sampai dengan 10 Juli 2025. Informasi mengenai syarat pelamar, ketentuan pendaftaran, jadwal seleksi, serta pengumuman hasil seleksi administrasi dapat diakses melalui laman resmi perseroan di www.brksyariah.co.id.
Kinerja Bank Riau Kepri Syariah
Baca Juga
Bank Riau Kepri Syariah membukukan laba bersih sebesar Rp339,37 miliar pada 2024. Realisasi itu naik 19,59% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp283,78 miliar pada 2023. Perolehan laba itu salah satunya didorong oleh pendapatan setelah distribusi bagi hasil yang tumbuh 8,75%, dari Rp1,29 triliun pada 2023 menjadi Rp1,4 triliun pada 2024.
Selain itu, pendapatan berbasis komisi alias fee-based income BRK Syariah juga naik 2,25% pada tahun lalu, dari Rp82,15 miliar menjadi Rp83,99 miliar.
Lebih lanjut, total pembiayaan BRK Syariah tumbuh 7,09% YoY dari Rp20,18 triliun menjadi Rp21,61 triliun. Nilai itu terdiri dari piutang sebesar Rp12,88 triliun, pembiayaan bagi hasil sebesar Rp8,49 triliun, serta pembiayaan sewa sebanyak Rp241,2 miliar.
Kualitas pembiayaan membaik dengan rasio pembiayaan bermasalah atau nonperforming financing (NPF) gross yang turun dari 2,48% menjadi 2,37%. NPF net turun dari 0,45% menjadi 0,39%.
Dengan demikian, total aset perseroan mencapai Rp30,86 triliun pada 2024, naik 5,16% dari Rp29,34 triliun pada 2023. Dari sisi simpanan, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun BRK Syariah pada 2024 mencapai Rp24,32 triliun, naik 3,52% YoY dari DPK 2023 yang sebesar Rp23,49 triliun.
Dana simpanan wadiah mencapai Rp1,66 triliun, sedangkan dana investasi nonprofit sharing sebesar Rp22,66 triliun.