Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Allo Bank (BBHI) Bakal Lanjutkan Buyback Saham Senilai Rp168,81 Miliar

Allo Bank (BBHI) akan melanjutkan buyback saham dari 30 Juli hingga 29 Oktober 2025 untuk menjaga stabilitas harga dan kepercayaan pasar.
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) di Jakarta, Senin (22/7/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) di Jakarta, Senin (22/7/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Ringkasan Berita
  • Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) akan melanjutkan buyback saham senilai Rp168,81 miliar dari 30 Juli 2025 hingga 29 Oktober 2025 menggunakan saldo laba ditahan.
  • Langkah buyback ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga saham dan kepercayaan pemangku kepentingan, serta menyimpan saham sebagai treasury sesuai peraturan POJK No. 29/2023.
  • Allo Bank mencatat laba bersih Rp112,54 miliar per kuartal I/2025 dan menyalurkan kredit Rp6,95 triliun, meskipun dana pihak ketiga turun 6,74% YoY menjadi Rp4,95 triliun per Maret 2025.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Bank digital PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) mengumumkan rencana untuk melanjutkan pembelian kembali (buyback) saham senilai Rp168,81 miliar pada periode 30 Juli 2025 sampai 29 Oktober 2025.

Berdasarkan keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia pada Selasa (29/7/2025), manajemen BBHI menyatakan bahwa nominal itu merupakan sisa dana buyback sebelumnya yang dilaksanakan pada 30 April 2025 hingga 29 Juli 2025 sebesar Rp200 miliar.

“Pembelian kembali saham akan dilakukan melalui Bursa Efek secara bertahap dan diselesaikan paling lambat 3 bulan terhitung sejak tanggal 30 Juli 2025 sampai dengan 29 Oktober 2025,” demikian pernyataan Direksi Allo Bank, dikutip pada Rabu (30/7/2025).

Lebih lanjut, manajemen emiten bank milik konglomerat Chairul Tanjung ini menyatakan bahwa pembiayaan buyback tersebut akan menggunakan saldo laba ditahan.

Pembelian kembali saham BBHI juga dinyatakan sebagai bentuk upaya memiliki fleksibilitas yang memungkinkan perseroan menjaga stabilitas harga saham.

Selain itu, langkah ini diambil sebagai upaya untuk menjaga keharmonisan antara kondisi pasar dan fundamental, serta menjaga kepercayaan para pemangku kepentingan dalam usaha mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.  

“Perseroan berencana untuk menyimpan saham yang telah dibeli kembali untuk dikuasai sebagai saham treasury untuk jangka waktu sebagaimana diatur dalam POJK No. 29/2023,” lanjut manajemen Allo Bank.

Di samping itu, Allo Bank meyakini bahwa pelaksanaan buyback ini tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha, likuiditas maupun pertumbuhan usaha perseroan.

Pasalnya, manajemen menyebut perseroan pada saat ini memiliki modal kerja dan dana kas yang cukup untuk melakukan dan membiayai seluruh kegiatan usaha, kegiatan pengembangan usaha, kegiatan operasional serta pembelian kembali saham.

Adapun, Allo Bank mencatatkan laba bersih sebesar Rp112,54 miliar per kuartal I/2025, tumbuh tipis 0,94% secara tahunan (year-on -year/YoY) dari Rp111,49 miliar.

Allo Bank juga menyalurkan kredit sebesar Rp6,95 triliun hingga Maret 2025, tumbuh 1,71% dibandingkan Rp6,83 triliun pada Maret 2024.

Dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) BBHI tercatat turun 6,74% YoY, dari Rp5,31 triliun per Maret 2024 menjadi Rp4,95 triliun per Maret 2025.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro