Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SURAT UTANG NEGARA: Pemerintah kaji rencana debt switch di 2013

JAKARTA--Pemerintah masih mempertimbangkan rencana debt switch yang akan dilakukan guna memenuhi target penerbitan surat berharga (SBN) neto dalam APBN-P 2012, yakni sebesar Rp159,59 triliun. 
 
Debt switch merupakan  program pengelolaan utang yang bertujuan untuk mengurangi risiko pembayaran kembali (refinancing risk). 
 
Menurut Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan Loto S. Ginting, mekanisme debt switch dilakukan dengan menarik obligasi bertenor pendek dan menggantinya dengan SBN tenor relatif panjang. Namun, oelaksanaan debt switch sangat tergantung pada minat investor untuk melepas SBN tenor pendek yang saat ini suplainya relatif terbatas. 
 
"Jadi kita lihat dulu berapa besar minatnya, apa mereka mau melepas untuk seri calon benchmark tahun depan. Karena investor walaupun itu kurang liquid, cenderung pegang karena perlu yang jangka pendek," kata Loto di Kemenkeu, Senin (19/11).
 
Rencananya, debt switch akan ditawarkan untuk SBN dengan tingkat bunga tetap (fix rate), karena target-target risiko itu sudah dipenuhi. SBN bertenor 3 tahun, misalnya, ditukar dengan SBN bertenor 10 tahun guna memperpanjang periode jatuh tempo SBN tersebut. 
 
"Jadi kita hanya buka untuk bisa in-line dengan kebijakan kita," ujarnya. 
 
Mekanismenya, imbuh Loto, akan dilakukan melalui transaksi langsung melalui dealing room, karena nilai transaksinya relatif kecil, yakni maksimal Rp500 miliar. 
 
Menurutnya, apabila tidak jadi dilakukan, realisasi penerbitan SBN (neto) akan meleset Rp500 miliar dari target APBN-P 2012. 
 
"Namun demikian kita lihat juga kalau memang diperlukan baru kita terbitkan. Kalau tidak, mungkin juga kita tidak menerbitkan lagi," tuturnya. 
 
Dengan diterbitkannya sukuk global senilai Rp9,6 triliun dan Samurai bonds Rp7,2 triliun, pemerintah telah meraup dana sebesar Rp267,52 triliun atau 98,93% dari target penerbitan SBN bruto yang ditetapkan dalam APBN-P 2012. 
 
Adapun per 31 Oktober 2012, pemerintah tercatat telah menarik Rp158,49 triliun atau 99,31% dari target SBN neto, yakni Rp159,59 triliun. 
 
Pjs. Dirjen Pengelolaan Utang Kemenkeu Robert Pakpahan menambahkan pihaknya terus berkoordinasi dengan Ditjen Perbendaharaan selaku pengelola kas negara. 
 
Meski saat ini pemerintah masih memiliki dua jadwal lelang, apabila kas negara dirasa cukup, rencana penerbitan akan dibatalkan. 
 
"Jadwal lelang masih ada 2 lagi, kemungkinan belum putuskan. Kalau pun ada, paling sedikit [nilainya]," pungkas Robert. 
 
(faa) 
 
 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Diena Lestari
Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper