Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANK SULSELBAR Minta Tambah Penyertaan Modal Agar Kredit Produktif Capai 60%

BISNIS.COM, MAKASSAR--PT Bank Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) meminta pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten menambah penyertaan modal sebagai upaya peningkatan penyaluran kredit produktif hingga mencapai 60%.

BISNIS.COM, MAKASSAR--PT Bank Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) meminta pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten menambah penyertaan modal sebagai upaya peningkatan penyaluran kredit produktif hingga mencapai 60%.

Direktur Utama Bank Sulselbar Ellong Tjandra mengatakan penyaluran kredit produktif membutuhkan alokasi modal tinggi, mengingat risiko yang kompleks dari kredit konsumtif.

“Modal tersebut dapat bersumber dari internal melalui tambahan modal dari para pemegang saham atau mengurangi jumlah deviden,” kata Ellong di sela-sela Sosialisasi Penguatan Permodalan PT Bank Sulselbar, Kamis (11/4/2013).

Namun menurutnya, penambahan modal di bank daerah juga bisa bersumber dari eksternal melalui right issue atau go public dan menerbitkan obligasi subordinasi.

Dia menuturkan permodalan internal merupakan pilihan ideal agar pembagian deviden dapat dimanfaatkan kembali dalam bentuk Pendapatan Asli Daerah (PAD)

"Permodalan internal lebih baik karena memberikan manfaat bagi PAD," ucapnya.

Berdasarkan data Desember 2012, komposisi saham di Bank Sulselbar, yakni Sulsel 40,85% dan kabupaten/kota se-Sulsel 53,14%.

Sementara penyertaan modal Sulbar sebesar 0,38% dan kabupaten/kota se-Sulbar sebesar 5,63%.

Dia menjelaskan jumlah modal setor per akhir 2012 sebesar Rp528,74 miliar, atau meningkat 94,22% sejak 2008. Rerata pertumbuhan modal dalam lima tahun hanya berkisar 5%.

Selama periode 2008-2012, menurut Ellong, dari 31 pemerintah daerah, jumlah tambahan modal Sulsel sebesar Rp26 miliar. Sedangkan setoran berkisar Rp5 miliar - Rp10 miliar dimasukkan oleh Kabupaten Luwu Timur dan Soppeng. Kategori Rp3 miliar hingga Rp5 miliar disetorkan oleh tujuh kabupaten.

Bank pemerintah daerah ini juga mencatat, 12 kabupaten menyetor antara Rp1 miliar hingga Rp3 miliar, serta dua kabupaten sekitar Rp500 juta.

Manajemen Bank Sulselbar juga membayarkan deviden 2008 - 2012 kepada pemegang saham sebesar Rp712,24 miliar, atau 135% dari jumlah modal setor.

"Sisanya tujuh kabupaten dikategorikan belum ada tambahan modal," tukas Ellong.

Dia menambahkan tingkat investasi atas modal cukup menjanjikan, terlihat dari Return On Equity (ROE) atau kemampuan bank dalam menghasilkan laba dengan menggunakan ekuitasnya sebesar 36,53%. Tertinggi ketiga dalam kategori Bank Pemerintah Daerah (BPD) yang memiliki jumlah aset di atas Rp1 triliun.

Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo meminta Bank Sulselbar harus lebih sehat dan kuat dari lembaga keuangan lain yang beroperasi di wilayah ini.

Bank daerah ini juga diminta memiliki rasa keperpihakan kepada masyarakat  di Sulsel.

Menurutnya, konsepsi pemerintah harus sejalan dengan konsepsi perbankan. Dimana Bank Sulselbar diyakini memiliki potensi untuk berkembang pesat dan mampu bersaing.

Dia juga meminta, perbankan milik pemerintah harus bisa bersinergi dengan bank daerah untuk meningkatkan kinerja, agar pengucuran kredit untuk masyarakat daerah bisa lebih tersentuh.

"Permodalan harus ditambah agar untung lebih banyak. Kembalikan ke rakyat lebih besar sekitar 40%," ucap Syahrul.

Namun, Bank Sulselbar dinilai mengalami penurunan pangsa pasar atau market share dari 10% menjadi 7%. Oleh sebab itu, dia meminta di 2013 kinerja Bank Sulselbar harus mampu meningkatkan pangsa pasar lebih.

"Bank Sulselbar satu-satunya bank yang belum terkontaminasi dari pihak asing. Jadi, pangsa pasar harus dinaikan lebih besar lagi," tukasnya. (wde)

 

 

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Wiwiek Endah
Editor : Wiwiek Endah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper