Bisnis.com, JAKARTA—Bank Indonesia siap menerbitkan Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI) yang diyakini mampu memberi ruang bagi perbankan untuk mengelolah likuiditas.
Gubernur Bank Indonesia Agus D.W Martowardojo mengungkapkan SDBI adalah solusi terhadap pengetatan likuiditas dan bisa digunakan sebagai instrumen antarbank.
Dia menyarankan agar kalangan perbankan lebih prudent dalam mengelolah aset perbankannya.
Untuk test market, SDBI akan dikeluarkan untuk tenor jangka pendek. Hal itu tergantung dengan kebutuhan likuiditas perbankan.
Berdasarkan statistik perbankan Indonesia (SPI) rasio pendanaan terhadap pembiayaan (loan to deposit ratio/LDR) per Juni 2013 mencapai 86%, meningkat dari posisi yang sama tahun lalu dari 82,57%.
Selanjutnya, dia menjelaskan dengan adanya dinamika yang terjadi pada rupiah, berdampak pada cadangan devisa (cadev). Lanjutnya, persoalan lain yang menjadi penyumbang neraca defisit transaksi berjalan adalah defisit yg membesar pada jasa pelayanan.
Kurang baiknya kondisi makro, Agus menjelaskan BI semakin lebih mengedepankan stabilitas ekonomi makro. "Perlambatan makro ekonomi perlu disikapi menuju ke arah yg lebih sehat sehingga mendukung stabilitas dan menjaga pertumbuhan ekonomi ke arah yang sustainable," jelasnya.
Agus Martowardojo mengungkapkan stabilitas ekonomi akan difokuskan pada inflasi untuk mengelolah stabilitas keuangan.