Bisnis.com, JAKARTA—Bank Indonesia siap menerbitkan sertifikat deposito Bank Indonesia (SDBI) bertenor 1 bulan untuk memberikan ruang yang lebih luas bagi perbankan dalam mengelolah likuiditas.
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta mengatakan untuk tahap penyesuaian pasar agar tidak kaget, maka BI akan menerbitkan SDBI bertenor pendek.
“Tidak bisa lock 6 bulan, karena penggunaan SDBI untuk kebutuhan likuiditas. Kalau diberi tenor panjang,” jelasnya dalam konferensi pers di Bank Indonesia, Jumat (23/8/2013).
Sosialisasi instrumen SDBI akan diberikan kepada pelaku usaha perbankan. SDBI merupakan instrumen operasi moneter dan kedepannya SDBI bisa diperdangankan harian, secara domestik.
Filianingsih menjelaskan bila SDBI sudah familiar di perbankan maka akan disesuaikan dengan operasi moneter BI.
Gubernur Bank Indonesia Agus D. W. Martowardojo menjelaskan dengan adanya SDBI maka perbankan lebih leluasa untuk mengelolah likuiditas rupiah melalui instrumen yang dapat ddiperdagangkan.
“SDBI ini akan digunakan untuk mendorong pendalaman pasar uang,” jelas Agus.
Dia menjelaskan bauran kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia ditujukan untuk menangani ketidakpastian jangka pendek dan diharapkan secara struktural. (Novita Sari Simamora)