Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dahlan Ancam Pecat Direksi Asei Penentang Konsolidasi BUMN Reasuransi

Pemerintah tak segan untuk memecat jajaran direksi PT Asuransi Ekspor Indonesia (Asei) yang tidak menyetujui pembentukan BUMN reasuransi.

Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah tak segan untuk memecat jajaran direksi PT Asuransi Ekspor Indonesia (Asei) yang tidak menyetujui pembentukan BUMN reasuransi.

Sebelumnya, direksi Asei melayangkan surat penolakan atas rencana pembentukan holding BUMN reasuransi kepada pemerintah.

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan pihaknya telah mengirim surat pemberitahuan kepada perusahaan pelat merah itu tentang pembentukan BUMN reasuransi yang telah direncanakan pemerintah.

“Dalam surat itu, dijelaskan Asei akan menjadi holding BUMN reasuransi. Kalau ada direksi yang tidak mau, ya…saya ganti,” ujar Dahlan, seperti dilaporkan harian Bisnis Indonesia, Jumat (8/11/2013).

Menurut dia, rencana pembentukan BUMN reasuransi itu harus terwujud karena diharapkan dapat menekan tingginya devisa ke luar negeri. Oleh karena itu, Dahlan menghendaki Asei bisa bertransformasi menjadi BUMN reasuransi.

Asei harus menuruti langkah yang direncanakan pemerintah karena perusahaan reasuransi dinilai baik bagi bangsa dan negara.

Bahkan, dia menegaskan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyetujui rencana pemerintah itu. BUMN reasuransi itu diharapkan terbentuk Desember 2013. Tujuan pendiriannya adalah mengurangi defisit reasuransi yang dialami lembaga keuangan di Indonesia.

“Ada defisit Rp6,5 triliun hingga 2011, bahkan di tahun ini telah mencapai Rp8 triliun—Rp10 triliun karena dana yang keluar lebih besar daripada yang masuk,” katanya.

Adanya BUMN reasuransi ini diharapkan bisa menekan defisit reasuransi sekitar 50%. Defisit yang terjadi bukan hanya di perusahaan pelat merah, melainkan lembaga keuangan swasta nasional.

Pemerintah telah mewacanakan akan menunjuk Asei menjadi holding BUMN reasuransi untuk memperkuat industri tersebut. Selama ini, setidaknya ada tiga perusahaan reasuransi di dalam negeri tetapi asetnya dinilai sangat kecil.

Selengkapnya baca di Harian Bisnis Indonesia edisi Jumat (8/11/2013) atau di http://epaper.bisnis.com/index.php/ePreview?IdCateg=20131108141#

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Editor : Nurbaiti
Sumber : Bisnis Indonesia (8/11/2013)
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper