Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mahdi Muhammad
Mahdi Muhammad

Bisnis.com, PEKANBARU—Bank Indonesia Perwakilan Riau berharap perbankan di wilayah ini bisa menekan nilai non performing loan (NPL) atau kredit macet sektor di properti pada tahun ini, karena pada 2013 kredit macet di sektor properti Riau mencapai 5%. 

Kepala Bank Indonesia Provinsi Riau Mahdi Muhammad mengatakan ada beberapa penyebab tingginya nilai kredit macet pada sektor properti tahun lalu, diantaranya penurunan daya beli akibat terjadinya beberapa kali penurunan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. 

“Ini kami lihat menjadi penyebab kredit macet di sektor properti, tapi sejak akhir tahun lalu harga TBS sudah membaik, semoga pada 2014 angka kredit macet sektor properti bisa ditekan,” katanya, Kamis (16/1). 

Selain itu, kenaikan harga BBM bersubsidi pertengahan tahun lalu yang mengakibatkan inflasi juga berpengaruh terhadap kredit di sektor properti. Menurutnya, inflasi yang terjadi tahun lalu sekitar 8,3% membuat daya beli masyarakat melemah. 

Masalah lain yang muncul, katanya, yaitu lambannya pengurusan sertifikat tanah yang juga menjadi kendala yang berdampak kepada naiknya angka kredit macet tahun lalu. Pengurusan sertifikat tanah menjadi bagian penting agar pertumbuhan sektor properti berjalan lancar. 

Mahdi mengatakan keluarnya kebijakan Bank Indonesia terkait loan to value (LTV) atau pengetatan pembiayaan perbankan terhadap pembangunan rumah tipe 70 meter persegi keatas akan sedikit mengerem masyarakat untuk membangun rumah mewah. 

Menurutnya, di Riau rumah mewah yang sering menjadi penyumbang angka kredit macet. Mahdi mengatakan rumah mewah sering sekali menjadi barang untuk dijadikan spekulasi untuk meraup untung lebih tinggi.

“Ini yang harus direm, karena sektor properti sangat beriko untuk bermasalah,” katanya. 

Mahdi mengatakan kebijakan tersebut dikeluarkan agar masyarakat ekonomi rendah bisa mendapatkan rumah yang memang dijadikan tempat tinggal bukan untuk investasi.

“Kan kasihan kalau lahan habis dibangun untuk rumah mewah, program pemerintah terkait rumah bersubsidi bisa tidak berjalan karena faktor lahan,” katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper