Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah rekening atau account institusi yang memercayakan pengelolaan dana melalui bisnis cash management di PT Bank Negara Indonesia Tbk. naik 11% sepanjang 2013.
Pemimpin Divisi Jasa Transaksional Perbankan BNI Iwan Kamaruddin mengatakan jumlah account institusi yang menempatkan pengelolaan dana di bank itu mencapai 188.000 account nasabah.
"Seiring bertambahnya nasabah, volume transaksi elektronik melalui cash management juga meningkat mencapai 15 juta transaksi," ujarnya melalui keterangan resmi, Sabtu (25/1/2014).
Dia menjelaskan sejumlah lembaga pelayanan publik menggunakan pelayanan cash management BNI, seperti Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) untuk otomasi lelang di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).
Selain itu, layanan BNI juga digunakan oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, dan Direktorat Jenderal Imigrasi yang berada dibawah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Demikian pula Badan Pengawasan Obat dan Makanan dan banyak instansi pemerintah lain juga memercayakan pengelolaan dananya di BNI dalam rangka mendukung tata laksana pemerintahan yang baik.
Iwan Kamaruddin mengungkapkan, BNI dapat mempertahankan kinerja sebagai bank operasional pilihan nasabah di tengah persaingan bisnis pelayanan cash management antarbank di Indonesia yang semakin sengit.
Menurutnya pelayanan cash management muncul menjadi sumber pendapatan baru yang semakin menjanjikan yang berbasis komisi (fee based income).
“Cash management BNI tidak hanya fokus membantu nasabah dalam menjalankan bisnis dengan lebih efisien, efektif dan aman, melainkan juga menjadi solusi dalam meningkatkan pelayanan publik di Indonesia,” ujar Iwan.
Melalui terobosan itu, BNI memperoleh penghargaan Alpha South East Asia Magazine sebagai Best Cash Management Solution of The Year in Southeast Asia. Penghargaan itu tercatat yang ketiga kali secara berturut-turut.