Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manufaktur dan Perdagangan jadi Kontributor Utama Penyaluran Kredit BCA

BCA mencatat pertumbuhan kredit 12,9% YoY hingga Juni 2025, didorong sektor manufaktur dan perdagangan.
Pekerja beraktivitas di dekat logo milik PT Bank Central Asia Tbk di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha
Pekerja beraktivitas di dekat logo milik PT Bank Central Asia Tbk di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha
Ringkasan Berita
  • PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) mencatat pertumbuhan kredit sebesar 12,9% YoY menjadi Rp959 triliun per Juni 2025, dengan sektor manufaktur dan perdagangan sebagai kontributor utama.
  • Penyaluran kredit BCA ke sektor manufaktur mencapai 21,4% dan sektor perdagangan 20,1% YoY, menunjukkan fokus pada sektor potensial dengan pertimbangan ekonomi dan bisnis.
  • Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan pertumbuhan kredit perbankan nasional sebesar 7,77% YoY, dengan sektor pertambangan, jasa, transportasi, dan komunikasi menunjukkan pertumbuhan tertinggi.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) membukukan pertumbuhan total kredit sebesar 12,9% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp959 triliun per Juni 2025.

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menyampaikan pertumbuhan di atas rata-rata industri ini ditopang oleh penyaluran kredit pruden ke berbagai sektor.

“Kontributor terbesar bagi total kredit BCA adalah sektor manufaktur serta perdagangan,” ungkap Hera kepada Bisnis, Rabu (6/8/2025).

Adapun BBCA mencatat, total kredit yang disalurkan ke sektor manufaktur sebesar 21,4% dan sektor perdagangan 20,1% YoY.

Dia mengatakan BCA pada prinsipnya memberikan kredit ke sektor potensial dengan tetap memerhatikan berbagai pertimbangan, seperti kondisi perekonomian domestik, global, serta potensi bisnis calon debitur. “Kami berharap pertumbuhan kredit pada 2025 terus mencatatkan pertumbuhan positif,” ujarnya. 

Dalam catatan Bisnis, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelumnya melaporkan penyaluran kredit perbankan mencapai Rp8.059,79 triliun per Juni 2025 atau tumbuh 7,77% YoY.

Kepala Pengawas Eksekutif Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan berdasarkan sektor ekonomi, penyaluran kredit ke beberapa sektor tercatat tumbuh tinggi secara tahunan mencapai double digit. 

“Sektor pertambangan dan penggalian tercatat tumbuh 20,69%, sektor jasa tumbuh 19,17%, sektor transportasi dan komunikasi tumbuh 17,94%, serta sektor listrik, gas dan air tumbuh 11,23%,” kata Dian dalam konferensi pers hasil RDK OJK, Senin (4/8/2025).

Dian mengatakan bank dalam penyaluran kredit akan mempertimbangkan potensi bisnis ke depan yang selaras dengan kepentingan nasional dan rencana energi, dengan tetap memperhatikan manajemen risiko.

Berdasarkan jenis penggunaan, Dian menyebutkan Kredit Investasi tumbuh tertinggi sebesar 12,53%, diikuti oleh Kredit Konsumsi 8,49%, sedangkan Kredit Modal Kerja tumbuh 4,45% YoY.

Ditinjau dari kepemilikan, OJK mengungkap bahwa kredit dari bank umum swasta nasional domestik tumbuh paling tinggi yaitu sebesar 10,78% YoY. Dari kategori debitur, kredit korporasi tumbuh sebesar 10,78%. 

“Sementara kredit UMKM tumbuh sebesar 2,18% di tengah upaya perbankan yang berfokus pada pemulihan kualitas kredit UMKM,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro