Bisnis.com, JAKARTA – Kartu kredit rupanya tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk keperluan konsumtif, melainkan juga sebagai tambahan modal usaha.
Fitriavi Noeriman, perencana keuangan dari QM Financial, mengatakan kartu kredit dapat digunakan untuk membeli produk yang nantinya dijual kembali apabila saat itu si pengusaha kekurangan uang tunai daripada terpaksa mengambil uang pribadi.
“Biasanya, penerbit kartu kredit memberi jangka waktu 30 hari untuk melunasi tagihannya, tanpa terkena bunga. That’s the beauty of credit card. Kalau memang yakin barangnya cepat laku, silahkan saja manfaatkan,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Senin (3/2/2014).
Namun, dia menegaskan, jangan sampai menunda pembayaran karena kartu kredit menerapkan sistem compounding interest alias bunga berbunga. Dalam setahun, bunga tersebut bisa “menggulung” sampai 20%-30%, sementara belum tentu keuntungan usaha sama besarnya.
Selain itu, tambah Fitriavi, perhatikan pula apakah penerbit kartu kredit menerapkan biaya tambahan (additional charge) yang biasanya berkisar 2%-3%. Jika iya, dia menyarankan untuk mencari opsi sumber modal lain.
Penggunaan kartu kredit sebagai modal usaha dapat dijadikan alternatif selain Kredit Modal Kerja yang dikeluarkan perbankan. Sebab, seringkali pengusaha pemula terganjal dengan persyaratan dari bank yang mengharuskan usaha tersebut sudah berjalan minimal tiga tahun, misalnya.
“Tentu saja bank ingin mempelajari rekam jejak calon debiturnya untuk meminimalisir risiko kredit macet. Administrasinya memang sedikit lebih rumit, namun dana yang digelontorkan juga lebih besar dibandingkan dengan limit kartu kredit,” papar Fitriavi.
