Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LPS Buka Peluang Naikkan Suku Bunga Penjaminan

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksikan kondisi likuiditas ketat perbankan masih akan berlangsung hingga akhir tahun. Kondisi itu menyebabkan LPS tidak menutup kemungkinan untuk menaikan tingkat suku bunga penjaminan.
bank besar sesuai kategori LPS ialah bank dengan aset mulai dari Rp25 triliun hingga Rp100 triliun./Ilustrasi
bank besar sesuai kategori LPS ialah bank dengan aset mulai dari Rp25 triliun hingga Rp100 triliun./Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksikan kondisi likuiditas ketat perbankan masih akan berlangsung hingga akhir tahun. Kondisi itu menyebabkan LPS tidak menutup kemungkinan untuk menaikan tingkat suku bunga penjaminan.

Dody Ariefianto, Kepala Divisi Manajemen Resiko LPS mengatakan LPS tidak menutup kemungkinan naik menaikan suku bungan pinjaman/LPS rate, jika melihat tren peningkatan suku bunga kredit.

"Kami mengamati pasar. Suku bunga naik, sehingga tidak tertutup kemungkinan karena LPS ada di pasar. Posisi likuiditas masih akan ketat hingga akhir kuartal III atau IV tahun ini. Kredit harus turun mengikuti DKP yang tumbuh hanya sekitar 11%," ujarnya di Jakarta, Rabu (16/5/2014) malam.

Adapun, LPS sebelumnya telah menaikan tingkat bunga pinjaman menjadi 7,75% untuk simpanan rupiah Bank Umum dan 10,25% untuk simpanan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Kenaikan itu bertujuan menjaga rasio jumlah rekening yang dijamin LPS.

Hingga Mei 2014, LPS mencatat jumlah simpanan yang dijamin sebesar Rp2.105,76 triliun dari 151,52 juta rekening. Angka itu terdiri atas simpanan dengan nominal maksimal Rp2 miliar sebesar Rp1.716,80 triliun dan simpanan di atas Rp2 miliar yang sebesar Rp2.105, 76 triliun.

Total simpanan yang dijamin LPS itu hanya 54,68% dari seluruh total simpanan.

Dody melanjutkan kondisi likuiditas ketat itu menyebabkan bank-bank besar mulai menaikan suku bunga. Menurutnya, permainan suku bunga menjadi salah satu pilihan karena hampir semua bank besar memiliki kualitas layanan yang sama mulai dari Internet banking, sms banking dan lainnya.

Kondisi itu menyebabkan bank kecil ikut menyesuaikan suku bunga mereka. Adapun, bank besar sesuai kategori LPS ialah bank dengan aset mulai dari Rp25 triliun hingga Rp100 triliun.

"Yang bisa diutak-atik hanya suku bunga, karena layanan semua hampir sama," ujarnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper