Bisnis.com, JAKARTA--Bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve "diyakini" mulai menaikkan tingkat bunga tahun ini meski arah kebijakan tersebut belum pasti, ujar orang nomor dua di bank tersebut sekaligus mengisyaratkan kondisi masa depan yang tidak bisa diprediksi.
Wakil Gubernur the Fed, Stanley Fischer mengatakan penguatan dolar dan pelemahan harga minyak mentah dunia memainkan peran sentral dalam pembuatan kebijakan. Namun dia menekankan bahwa bank sentral tengah berupaya memahami fenomena tersebut.
Sebagian besar pidatonya di depan peserta Economic Club of New York fokus pada periode setelah penaikan tingkat bunga dari angka mendekati nol. Fischer menyebutkan penaikan itu bisa saja pada "Juni atau September, pada tanggal di antaranya kedua bulan itu atau setelahnya."
Menurutnya, the Fed akan mengetatkan atau bahkan bisa melonggarkan tingkat bunga berbasis pertemuan per pertemuan berdasarkan data ekonomi dan risiko geopolitik yang tidak terduga.
Janji-janji kebijakan yang eksplisit, ujarnya, tidak akan memainkan peran yang cukup penting.
"Seperti apapun kondisi ekonomi, bunga dana Federal akan dipatok pada setiap pertemuan Dewan Gubernur (FOMC)," ujar Fischer sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (24/3/2015).