Bisnis.com, JAKARTA-- Gubernur Bank Indonesia Agus D.W Martowardojo mengungkapkan agar pejabat negara tidak memiliki hubungan yang terlalu dekat dengan media massa.
Menurutnya, bila pejabat negara menyampaikan pesan melalui media massa, maka akan terkesan terjadi perselisihan antara pemerintah dengan Bank Indonesia. Dia mengklaim bahwa pemberitaan di media massa akan membuat koordinasi seolah-olah jelek.
Di sisi lain, mantan Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk, ini juga mengatakan bahwa wartawan yang meliput di sektor ekonomi masih muda, sehingga pemahaman terkait kondisi ekonomi belum banyak.
"Enggak semua wartawan paham menulis tentang ekonomi. Sehingga ada koordinasi yang seolah-olah jelek. Jangan berkoordinasi lewat media massa, itu banyak ruginya. Banyak media yang ingin memberitakan yang jelek-jelek saja," ungkapnya di hadapan para bankir saat peluncuran buku dan diskusi Kajian Stabilitas Keuangan di Gedung Thamrin, Jumat (8/5/2015).
Agus juga menuduh media-media di Indonesia cenderung melakukan 'plintir' berita. Dia meminta kepada media akan tidak menambah bumbu-bumbu yang kurang baik dalam pemberitaan. Dia mengungkapkan agar media tidak doyan memberitakan yang jelek-jelek saja. Agus mengungkapkan bahwa kondisi ekonomi saat ini masih baik, tetapi media massa tidak meliput hal-hal yang baik. Dia mencontohkan program yang luput dari pemberitaan media adalah program sejuta rumah.
Selain itu, Agus menegaskan bahwa dirinya tidak akan mudah dan tidak mau diintervensi oleh pihak manapun. Dia menegaskan bahwa lembaga yang pimpinnya adalah lembaga independen.
AGUS MARTO: Jangan Berkoordinasi Lewat Media Massa
Gubernur Bank Indonesia Agus D.W Martowardojo mengungkapkan agar pejabat negara tidak memiliki hubungan yang terlalu dekat dengan media massa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Novita Sari Simamora
Editor : Gita Arwana Cakti
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
53 menit yang lalu