Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia pesimistis target pertumbuhan kredit industri perbankan dapat mencapai sekitar 15%-17% pada akhir tahun ini.
Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo mengatakan pertumbuhan kredit industri perbankan setiap bulannya mengalami koreksi penurunan.
Pihaknya melihat target pertumbuhan kredit sebesar 15% hingga 17% akan sulit tercapai. "Kita melihat setiap bulan ada koreksi turun. Sekarang ini pertumbuhan kreditnya ada kisaran 10% [year on year/y-o-y] sampai Mei, sedangkan pertumbuhan dana ada di kisaran 16%," ujarnya di Gedung BI, Jumat (19/6/2015).
Agus berharap ekonomi Indonesia pada semester kedua akan membaik sehingga akan mendorong permintaan fasilitas kredit.
"Kalau pertumbuhan ekonomi membaik tentu itu kunci adanya permintaan fasilitas kredit yang nanti akan bisa meningkat pertumbuhan kreditnya," katanya.
Kendati demikian, pihaknya belum dapat memperkirakan persentase penyaluran kredit yang dapat dicapai industri perbankan hingga akhir tahun.
"Saya belum bisa sampaikan. Sekarang ini secara y-o-y ada dikisaran 10%, nanti akan coba untuk melakukan assesment setelah review tengah tahun. Di semester kedua kami harapkan akan lebih baik untuk penyaluran kreditnya," tutur Agus.
Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia yang dipublikasi Bank Indonesia, pada April 2015 kredit yang telah disalurkan perbankan mencapai Rp3.711,57 triliun naik tipis 0,86% dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai Rp3.679,87 triliun (m-t-m) dan tumbuh 9,52% dibandingkan April 2014 yang senilai Rp3.388,77 triliun.