Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Permata Tbk. mencatatkan peningkatan kinerja operasional di tengah-tengah kondisi ekonomi makro yang penuh tantangan dalam periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2015 (konsolidasi dan tidak diaudit).
Total pendapatan operasional naik 21% y-o-y menjadi Rp4,23 triliun, didorong oleh pertumbuhan yang sehat pada pendapatan bunga bersih dan pertumbuhan yang baik pada pendapatan berbasis biaya (fee based income).
Pendapatan bunga bersih tumbuh menjadi Rp3,13 triliun dari Rp2,69 triliun di tahun sebelumnya didorong perbaikan marjin bunga bersih.
Sementara itu pendapatan berbasis biaya (fee based income) naik menjadi Rp1,1 triliun dari Rp815 miliar pada tahun sebelumnya, terutama didorong oleh kinerja yang baik di Bancassurance, trade finance, kegiatan treasury dan dampak penyertaan modal di PT Astra Sedaya Finance (ASF).
PermataBank mencatat laba bersih setelah pajak sebesar Rp837 miliar, meningkat 5% year on year (y-o-y) dari Rp801 miliar pada periode yang sama 2014.
Di tengah melambatnya kegiatan ekonomi secara umum, total asset per 30 Juni 2015 mencapai Rp187 triliun, naik 5% y-o-y dari Rp177 triliun pada tahun sebelumnya.
Sementara itu kredit termasuk pembiayaan syariah tumbuh 2% y-o-y menjadi Rp130 triliun pada akhir Juni 2015.
Pertumbuhan kredit ini didorong oleh bisnis UKM dan segmen lokal serta middle market corporates yang di topang oleh Trade Finance dan produk pinjaman. Namun demikian, kredit turun 2% dibandingkan dengan akhir Desember 2014.
Bank secara berkelanjutan mengelola likuiditasnya pada level yang optimum dan mencatat pertumbuhan 4% y-o-y pada dana pihak ketiga menjadi Rp144 triliun.
Pertumbuhan kredit yang lambat dan tingkat pertumbuhan dana pihak ketiga yang lebih tinggi mengakibatkan perbaikan rasio Loan-to-Deposit (LDR) menjadi sebesar 90% dibandingkan 92% di tahun sebelumnya.
PermataBank mempertahankan tingkat permodalan yang kuat terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) dan mengakhiri periode dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio or CAR) sebesar 14%.
Ekuitas tumbuh 9% yoy menjadi Rp17,7 triliun pada akhir Juni 2015.
Kondisi ekonomi makro yang penuh tantangan berdampak pada kualitas aset Bank, yang berdampak pada peningkatan rasio NPL Gross dan Net menjadi masing-masing sebesar 2,15% dan 1,14% per 30 Juni 2015 dari 1,45% dan 0,73% di tahun sebelumnya.
Bank secara berkesinambungan terus memantau nasabah dalam sektor-sektor industri tertentu yang terkena dampak dari menurunnya harga komoditas dan nilai tukar yang fluktuatif.
Sandeep Jain, Direktur Keuangan PermataBank mengatakan di tengah dinamika tantangan berupa perlambatan pertumbuhan ekonomi, tingkat konsumsi yang menurun dan ketidakpastian geo-politik dan makro ekonomi, PermataBank mencatat kinerja operasional yang baik dan mempertahankan neraca yang kuat pada semester pertama 2015.
"PermataBank tetap berada dalam kondisi yang sehat, dengan permodalan dan likuiditas yang baik dan kami yakin bahwa Bank ada pada posisi yang baik untuk menghadapi tantangan ekonomi dan dampak pada portofolio kredit,"
KINERJA KUARTAL II/2015: Laba Bersih Bank Permata Naik 5%
PT Bank Permata Tbk. mencatatkan peningkatan kinerja operasional di tengah-tengah kondisi ekonomi makro yang penuh tantangan dalam periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2015 (konsolidasi dan tidak diaudit).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Fahmi Achmad
Editor : Fahmi Achmad
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Bank BJB (BJBR) Bicara Dividen dan Strategi Anorganik
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu
Bank BJB (BJBR) Bicara Dividen dan Strategi Anorganik
6 jam yang lalu