Bisnis.com, JAKARTA--Di tengah anjloknya nilai tukar rupiah ke kisaran Rp14.000/US$, Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo melaporkan perkembangan kondisi ekonomi dan moneter kepada Presiden Joko Widodo.
Seusai pertemuan dengan Presiden Jokowi, Agus mengatakan bahwa perkembangan kondisi ekonomi dan moneter disampaikan bersama dengan Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro. Laporan tentang kondisi perekonomian terkini dinilai sangat penting di tengah perkembangan yang lebih banyak memicu kekhawatiran.
Perkembangan yang dimaksud antara lain spekulasi penaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat The Fed, devaluasi Yuan oleh pemerintah Tiongkok, penurunan suku bunga oleh bank sentral China ke level 4,6%, seiring perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia.
"Jadi itu berdampak terhadap Indonesia juga. Kami lebih banyak melaporkan perkembangan ekonomi secara umum dan moneter secara umum. Bapak Presidan menjadi lebih up to date lah tentang hal ini," ujar Agus di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (27/8).
Agus menambahkan koordinasi antara pemerintah pusat dengan Bank Indonesia terus berjalan. Termasuk dalam Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) yang melibatkan Otoritas Jasa Keuangan dan Lembaga Penjamin Simpanan.
"Kita juga menjelaskan bahwa koordinasi antara satu lembaga dengan lembaga yang lain itu telah dilakukan sinergi yang baik, sehingga kebijakan kita meresponnya juga akan secara tepat waktu dan terukur," imbuh mantan Menteri Keuangan ini.
Pada perdagangan Kamis (27/8), mata uang rupiah dibuka pada level Rp14.096/US$. Posisi tersebut menguat dibandingkan penutupan Rabu (26/8) Rp14.113/US$.
Rupiah Loyo, Gubernur BI Lapor Presiden Jokowi
Di tengah anjloknya nilai tukar rupiah ke kisaran Rp14.000/US$, Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo melaporkan perkembangan kondisi ekonomi dan moneter kepada Presiden Joko Widodo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ana Noviani
Editor : Bastanul Siregar
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Lo Kheng Hong Serok Lagi Saham GJTL Desember 2024
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu
BRI Respons Dugaan Ransomware: Data dan Dana Nasabah Aman
9 jam yang lalu