Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Loyo, Gubernur BI Lapor Presiden Jokowi

Di tengah anjloknya nilai tukar rupiah ke kisaran Rp14.000/US$, Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo melaporkan perkembangan kondisi ekonomi dan moneter kepada Presiden Joko Widodo.
Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri) berdiskusi dengan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (kedua kanan), Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad (kedua kiri) serta Menko Bidang Kemaritiman Rizal Ramli (kanan) sebelum mengikuti Rapat Terbatas membahas situasi ekonomi terkini di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (24/8). /Antara
Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri) berdiskusi dengan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (kedua kanan), Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad (kedua kiri) serta Menko Bidang Kemaritiman Rizal Ramli (kanan) sebelum mengikuti Rapat Terbatas membahas situasi ekonomi terkini di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (24/8). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Di tengah anjloknya nilai tukar rupiah ke kisaran Rp14.000/US$, Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo melaporkan perkembangan kondisi ekonomi dan moneter kepada Presiden Joko Widodo.

Seusai pertemuan dengan Presiden Jokowi, Agus mengatakan bahwa perkembangan kondisi ekonomi dan moneter disampaikan bersama dengan Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro. Laporan tentang kondisi perekonomian terkini dinilai sangat penting di tengah perkembangan yang lebih banyak memicu kekhawatiran.

Perkembangan yang dimaksud antara lain spekulasi penaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat The Fed, devaluasi Yuan oleh pemerintah Tiongkok, penurunan suku bunga oleh bank sentral China ke level 4,6%, seiring perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia.

"Jadi itu berdampak terhadap Indonesia juga. Kami lebih banyak melaporkan perkembangan ekonomi secara umum dan moneter secara umum. Bapak Presidan menjadi lebih up to date lah tentang hal ini," ujar Agus di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (27/8).

Agus menambahkan koordinasi antara pemerintah pusat dengan Bank Indonesia terus berjalan. Termasuk dalam Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) yang melibatkan Otoritas Jasa Keuangan dan Lembaga Penjamin Simpanan.

"Kita juga menjelaskan bahwa koordinasi antara satu lembaga dengan lembaga yang lain itu telah dilakukan sinergi yang baik, sehingga kebijakan kita meresponnya juga akan secara tepat waktu dan terukur," imbuh mantan Menteri Keuangan ini.

Pada perdagangan Kamis (27/8), mata uang rupiah dibuka pada level Rp14.096/US$. Posisi tersebut menguat dibandingkan penutupan Rabu (26/8) Rp14.113/US$.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper