Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stress Test Dolar AS Senilai Rp16.000, Bank Syariah Diklaim Masih Aman

Hasil stress test yang digelar Otoritas Jasa Keuangan terhadap industri perbankan syariah dengan skenario nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika di posisi Rp16.000 menunjukkan kalangan bank ini masih mampu menyerap risiko yang muncul.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Hasil stress test yang digelar Otoritas Jasa Keuangan terhadap industri perbankan syariah dengan skenario nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika di posisi Rp16.000 menunjukkan kalangan bank ini masih mampu menyerap risiko yang muncul.

Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mulya Siregar mengungkapkan dari segi permodalan, kalangan bank syariah masih mampu menyerap risiko yang muncul jika posisi rupiah ada di level Rp16.000.

Begitu pula dari posisi rasio pembiyaan bermasalah, sebut Mulya, tak akan menyentuh threshold jika nilai tukar rupiah berada di posisi tersebut.

"Masih bagus semuanya, masih undercontrol, bahkan di Rp16.000 juga masih oke," kata Mulya di Jakarta, Jumat (11/9/2015).

Kendati demikian Mulya menuturkan ada beberapa bank yang mencatatkan rasio kecukupan modal mendekati batas bawah aturan Basel 3.

"Jadi kami sampaikan ke induknya dan induknya memang sudah berniat menambah modal. BCA Syariah juga akan masuk BUKU 2," jelas Mulya.

Direktur Penelitian, Pengembangan, Pengaturan, dan Perizinan Perbankan Syariah OJK Dhani Gunawan Idat sempat mengungkapkan batasan capital adequacy ratio (CAR) yang mesti dimiliki bank syariah dengan adanya aturan Basel 3 yakni berkisar 13%-14%. "Kalau CAR di bawah itu, dia harus tambah," tegas Dhani.

Sementara itu, dari data Statistik Perbankan Syariah (SPS) yang dipublikasikan OJK menunjukkan hingga Juni 2015, posisi rasio kecukupan modal kalangan bank ini terus terkoreksi. Data SPS mencatat CAR bank syariah turun 212 basis poin (bps) dari 16,21% pada Juni 2014 menjadi 14,09% di Juni 2015.

Hingga Juni 2015, OJK juga merekam posisi non-performing financing (NPF) bank syariah naik 83 bps dari 3,9% menjadi 4,73%.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper