Bisnis.com, JAKARTA – Rasio klaim asuransi kredit berpotensi lebih rendah dibandingkan dengan yang dicatatkan sepanjang semester I/2015 setelah bunga kredit usaha rakyat diturunkan dari 22% menjadi 12% sampai akhir tahun.
Julian Noor, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengatakan penurunan daya beli saat ini akan membuat nasabah KUR lebih gampang mencicil dengan bunga yang lebih terjangkau.
“Dengan bunga pinjaman diturunkan, potensi klaimnya juga akan lebih rendah. Kalau tetap dibiarkan tinggi, semakin susah mencicilnya kan di saat seperti ini,” katanya, seperti dikutip Bisnis (23/9/2015).
Sampai Juni 2015, AAUI mencatat klaim asuransi kredit melonjak 64,9% menjadi Rp904 miliar. Di periode yang sama tahun lalu, klaim tercatat lebih rendah sebesar Rp548 miliar.
Julian mengatakan tingginya klaim sepanjang semester I/2015 tersebut didominasi oleh turunnya daya beli akibat kondisi makroekonomi yang membuat pengembalian kredit tersendat.
Dia memperkirakan penurunan bunga KUR akan berdampak pada penurunan klaim, namun tidak terlalu signifikan. Pasalnya, dampak penurunan bunga saat ini diperkirakan baru bisa dirasakan minimal 6 bulan setelahnya.
“Mungkin baru akan terlihat lebih dampaknya pada tahun depan. Dan akan lebih efektif lagi dengan rencana penurunan bunga kur hingga 9% di tahun depan,” katanya.
AAUI: Klaim Asuransi Kredit Berpotensi Turun, Ini Penyebabnya
Rasio klaim asuransi kredit berpotensi lebih rendah dibandingkan dengan yang dicatatkan sepanjang semester I/2015 setelah bunga kredit usaha rakyat diturunkan dari 22% menjadi 12% sampai akhir tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Irene Agustine
Editor : Gita Arwana Cakti
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

2 jam yang lalu
Suku Bunga Turun, Intip Racikan Manajer Investasi di SBN
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

3 jam yang lalu
Suntikan Investasi Asing ke Pinjol Capai Rp13,09 Triliun

3 jam yang lalu