Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbankan di Jabar Keluar dari Masa Konsolidasi

Pilihan untuk melakukan langkah konsolidasi yang diambil perbankan di Tanah Priangan saat ekonomi melemah pada tahun lalu, kini telah berubah menjadi lebih optimistis dan relatif konstan mengejar pertumbuhan pada tahun ini.
Ilustrasi/www.udku.com.au
Ilustrasi/www.udku.com.au

Bisnis.com, BANDUNG - Pilihan untuk melakukan langkah konsolidasi yang diambil perbankan di Tanah Priangan saat ekonomi melemah pada tahun lalu, kini telah berubah menjadi lebih optimistis dan relatif konstan mengejar pertumbuhan pada tahun ini.

Hal itu terlihat dari rencana bisnis bank (RBB) yang dilaporkan tujuh bank umum yang berkantor pusat di wilayah kerja Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional (KR) 2 Jawa Barat. RBB ketujuh bank menunjukkan optimisme untuk menggenjot bisnis.

Bank umum di Jabar secara akumulatif menargetkan penyaluran kredit pada tahun ini sebesar Rp95,44 triliun atau meningkat 18,73% dari realisasi kredit tahun lalu yang mencapai Rp81,49 triliun. Adapun peningkatan penyaluran kredit tahun sebelumnya, yakni, 18,26%.

Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), berdasarkan RBB dari ketujuh bank, dana yang terkumpul secara akumulatif ditargetkan mencapai Rp102,56 triliun, atau meningkat 29,9% dari pencapaian tahun lalu yaitu sebesar Rp100,6 triliun.

Ketujuh bank umum berkantor pusat di Jabar, di mana salah satunya adalah bank syariah, tersebut yaitu Bank BJB, Bank Saudara yang telah menjadi Bank Woori Saudara, Bank BNP, Bank Fama Internasional, Bank Artos, Bank Bisnis, dan Bank BJB Syariah.

Direktur Pengawasan Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK) KR 2 Jabar Riza Aulia Ibrahim mengatakan bank di Jabar pada tahun lalu lebih memilih melakukan penguatan ataupun konsolidasi, terlebih situasi yang tidak menentu.

“Lebih optimistis sekarang [tahun ini] karena mereka sudah bersiap. Beberapa bank di tahun lalu memang sedang konsolidasi, di antaranya Bank BJB dan Bank BNP. Tahun ini mereka sudah mulai running. Jadi lebih optimistis,” seperti dikutip Bisnis.com, Rabu (27/1/2016).

Dia menyebutkan sejumlah bank pada tahun ini bahkan akan masuk ke segmen atau sektor pembiayaan yang baru dan adapula yang memperbesar kreditnya ke sektor infrastruktur. Pihak otoritas telah menilai bank-bank bersangkutan telah memiliki kapasitas dan kompetensi.

Kepala OJK KR 2 Jabar Sarwono menyatakan otoritas akan mendorong pelaku industri perbankan di Jabar untuk turut mendukung program pemerintah, yakni meningkatkan penyaluran kredit di sektor produktif.

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Abdalah Gifar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper