Bisnis.com, DENPASAR - Pemegang saham Bank Pembangunan Daerah Bali belum menyetujui rencana pembagian laba bersih akhir tahun atau dividen untuk tutup buku 2015.
Keputusan tersebut diketahui usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dihadiri Wagub Bali Ketut Sudikerta, Bupati Badung Nyoman Giri Prasta, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, dan Bupati Bangli I Made Gianyar.
Pemilik saham dominan BPD Bali adalah Badung dengan porsi 46,48%, diikuti Pemprov Bali 35,7%, Pemkot Denpasar 8,1%, Karangasem 2,11%, Buleleng 1,63%, Klungkung 1,39%, Tabanan 1,79%, Gianyar 1,17%, Jembrana 1,17%, dan Bangli 0,52%.
Menurut Giri Prasta, pihaknya masih harus melakukan pendalaman terkait materi yang disampaikan oleh direksi saat RUPS.
"Kami pendalaman RUPS, ini harus pendalaman dulu. Tidak ada kata [soal pembagian deviden], pendalam," jelasnya usai RUPS, Selasa (19/4/2016).
Pada 2015, BPD Bali berhasil membukukan laba bersih senilai Rp476 miliar, naik tipis 1,86% dibandingkan dengan realisasi 2014, Rp467,5 miliar.
Dirut BPD Bali Made Sudja memaparkan rencana porsi deviden yang ditawarkan ke pemegang saham sama seperti tahun lalu, yakni 60% ke pemilik, dan 40% untuk dimanfaatkan perusahaan.
"Karena pemda perlu dana, kami akan bahas lagi di lanjutan RUPS," jelasnya usai pertemuan.
Sudja menyatakan RUPS lanjutan akan kembali dibahas sebelum akhir Mei. Nantinya akan dibahas lebih detil mengenai keinginan pemegang saham.