Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK: Kinerja Permodalan BPR di Nusa Tenggara Berfluktuasi

Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara mencatat berdasarkan kinerja selama 9 bulan terakhir [Januari 2016-September 2016], kondisi permodalan bank perkreditan rakyat (BPR) menunjukkan tren yang fluktuatif.
Ilustrasi kegiatan perbankan di salah satu BPR/Bisnis
Ilustrasi kegiatan perbankan di salah satu BPR/Bisnis

Bisnis.com, DENPASAR - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara mencatat berdasarkan kinerja selama 9 bulan terakhir [Januari 2016-September 2016], kondisi permodalan bank perkreditan rakyat (BPR) menunjukkan tren yang fluktuatif.

Zulmi, Kepala Kantor OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, mengatakan hal tersebut tercermin dari rasio permodalan bank di Bali yang meningkat dari 16,56% menjadi 18,30%. Namun, kinerja BPR di Nusa Tenggara Barat (NTB) menurun dari 41,59% menjadi 40,44%, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) menurun dari 27,22% menjadi 25,38%.

Meskipun demikian, katanya, kondisi tersebut tergolong cukup kuat untuk menyerap risiko dan mendukung pertumbuhan bank.

Dia mengatakan salah satu hal yang perlu menjadi perhatian dan diwaspadai adalah dari hasil penelitian terhadap beberapa sampel BPR di Bali saja menunjukkan adanya kenaikan jumlah agunan yang diambil alih (AYDA) cukup signifikan periode Agustus 2015-Agustus 2016 sebesar 184%.

"Kita ketahui bersama, ketidakberhasilan bank menyelesaikan AYDA dalam jangka waktu 1 tahun akan dapat berdampak pada penurunan rasio permodalan bank,” paparnya di Denpasar, Senin (21/11/2016).

Dia menambahkan total aset BPR di Bali dan Nusa Tenggara tumbuh cukup baik, yaitu tumbuh 16,81% atau Rp2,1 triliun, dari Rp12,5 triliun pada September 2015 menjadi 14,6 triliun September 2016.

“Dari sisi dana pihak ketiga (DPK) meningkat sebesar 15,35% atau Rp1,22 triliun dari Rp7,99 triliun menjadi Rp9,21 triliun periode yang sama. Porsi DPK masih didominasi oleh deposito sebesar 72%, sementara tabungan sebesar 28%,” ujarnya.

Pertumbuhan deposito sendiri mencapai 26,38% atau Rp1,38 triliun, dari Rp5,24 triliun menjadi Rp6,62 triliun. Sedangkan pertumbuhan tabungan (yoy) mencapai 10,44% atau Rp244 miliar, dari Rp2,34 triliun menjadi Rp2,58 triliun, imbuh Zulmi.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper