Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Perumahan dan Hotel Gerus Laba Bank Ini

Walaupun pembiayaan sektor properti yang masuk dalam kredit konsumer hanya 5% secara portofolio kredit perseroan secara keseluruhan, tahun depan kami masih akan hold dulu, karena masih bubble
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Mayora mensinyalir penyaluran kredit pada sektor properti, khususnya perumahan dan hotel menjadi biang tergerusnya laba perseroan.

Presiden Direktur Bank Mayora Irfanto Oeij menyebut, selain menjadi penyebab utama dari penurunan perolehan cuan, penambahan dana cadangan penurunan kerugian nilai (CKPN) juga memberi andil yang cukup besar.

“Walaupun pembiayaan sektor properti yang masuk dalam kredit konsumer hanya 5% secara portofolio kredit perseroan secara keseluruhan, tahun depan kami masih akan hold dulu, karena masih bubble,” ujarnya saat ditemui di Bogor, Jumat (15/12/2017).

Selain itu, lanjut Irfanto, fasilitas lending yang tidak tumbuh signifikan dari awal tahun, kredit nasabah banyak yang di take over, dan tingginya angka kredit yang belum ditarik (undisbursed loan) menjadi penyebab lain berkurangnya perolehan laba tahun ini.

Khusus untuk undisbursed loan, Irfanto mengungkapkan nasabahnya saat ini cenderun mengambil sikap berhati-hati  dalam menggunakan dananya.

“Misalnya, jika plafon kreditnya Rp5 triliun, 5% saja tidak digunakan maka angkanya sudah mencapai Rp250 miliar. Jumlah tersebut cukup besar untuk bank kecil seperti kami,” ucapnya.

Sebagai informasi, hingga kuartal III/2017, Bank Mayora membukukan laba bersih sebesar Rp24,15 miliar. Capaian tersebut lebih kecil dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp41,47 miliar.

Dari sisi penyaluran kredit, perseroan mencatatkan kenaikan 4,85% menjadi Rp3,54 triliun dari sebelumnya Rp3,37 triliun. Adapun, total aset pada triwulan ketiga 2017 tumbuh 4,88% menjadi Rp5,62 triliun dari posisi akhir 2016 sebesar Rp5,35 triliun.

Sementara, NPLgross hingga kuartal III/2017 berada pada level 3,02%, lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 1,83%.

Untuk itu, guna menjaga bisnis bank tetap berada pada jalur positif, perseroan lebih mengutamakan pembiayaan kepada debitur yang masih tergabung dalam Grup Mayora.

“Jadi istilahnya untuk yang disektor customer goods kami masih main di situ,” tuturnya.

Secara porsi, Bank Mayora menyalurkan kredit sektor ritel sebesar 35%, komersil 50%, dan konsumer sebesar 15%.

“Daerah persebaran kredit kami mencakup wilayah Jabotabek yang paling dominan, Surabaya, Lampung, serta Bandung,” ujarnya.

Rencana Bisnis 2018

Sinyalemen kinerja 2017 yang kurang memuaskan melecut jajaran manajemen untuk mengambil langkah objektif pada tahun depan.

Sejumlah target dipasang untuk mengoptimalkan bisnis bank pada tahun anjing bumi. Salah satunya adalah dengan menggandeng salah satu entitas yang memberikan layanan teknologi finansial (finansial technology/fintech).

Beberapa waktu lalu kami bertemu dengan perusahaan fintech, mereka mau peer-to-peer, kemudian kami ditawarkan mau tidak kasih lending lewat digital. Terus terang kami menyambut baik rencana kolaborasi tersebut,” tutur Irfanto.

Namun, hingga kini Irfanto mengaku masih terus mengkaji bentuk kerja sama yang akan dilakukan oleh perseroan dengan fintech tersebut.

Terbaru, Bank Mayora tengah mengembangkan pelayanan kepada nasabah dengan merintis penggunaan mobile banking dan internet banking.

Dalam mewujudkan hal tersebut, manajemen telah mengajukan perizinan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Mudah-mudahan tahun depan sudah bisa dirilis,” katanya.

Penambahan layanan perbankan secara digital tersebut bertujuan sebagai perluasan bisnis bank sesuai dengan kategori bank BUKU II.

Dari sisi kinerja, Bank Mayora menargetkan 2018 dengan pertumbuhan kredit sebesar 14%, loan to funding ratio (LFR) 83%-85%, CAR 27% dengan modal inti saat ini Rp1,1 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andry Winanto
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper