Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLN Hentikan Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan, Berikut Penjelasan Manajemen

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menghentikan penawaran umum berkelanjutan obligasi dan sukuk ijarah.
Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sofyan Basyir bersama direktur lainnya, di sela-sela penyampaian laporan keuangan PLN 2017, di Jakarta, Rabu (28/3/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sofyan Basyir bersama direktur lainnya, di sela-sela penyampaian laporan keuangan PLN 2017, di Jakarta, Rabu (28/3/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menghentikan penawaran umum berkelanjutan obligasi dan sukuk ijarah.

Dalam surat resmi perseroan yang dilansir dari laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (3/4/2018), Sekretaris Perusahaan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Bambang Dwiyanto menjelaskan bahwa perseroan menghentikan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan II PLN dan PUB Sukuk Ijarah Berkelanjutan II PLN dengan target dana masing-masing Rp8 triliun dan Rp2 triliun. Kedua surat utang tersebut telah efektif sejak 21 Juni 2017.

Bambang mengatakan selama periode PUB II Obligasi, PLN telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan Tahap I sampai Tahap III. Total dana yang dihimpun melalui surat utang tersebut mencapai Rp6,68 triliun.

Sementara itu, sambungnya, untuk PUB II Sukuk Ijarah, perseroan telah mengemisi Sukuk Ijarah Berkelanjutan Tahap I sampai Tahap II dengan total dana Rp1,79 triliun. Dengan demikian, Bambang menyebut sisa target dana yang belum terhimpun untuk kedua surat utang tersebut yakni Rp1,31 triliun dan Rp207 miliar.

Dia menyebut kondisi itu yang membuat perseroan menghentikan penawaran umum serta tidak tercapainya target penghimpunan dana.

“Tidak tercapainya target dana yang akan dihimpun disebabkan oleh sisa PUB II yang tidak market sizeable mengingat jumlah penawaran umum yang selama ini dilakukan oleh PLN rata-rata lebih dari Rp1,5 triliun,” tulisnya dalam surat yang dipublikasi, Selasa (3/4/2018).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper