Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal Pertama 2018, Aset LPS Tembus Rp94,5 Triliun

Aset Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga kuartal pertama tahun ini mampu mencapai Rp94,5 triliun atau tumbuh 7,41% dibandinglan dengan akhir 2017 yang Rp88 triliun.
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Aset Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga kuartal pertama tahun ini mampu mencapai Rp94,5 triliun atau tumbuh 7,41% dibandinglan dengan akhir 2017 yang Rp88 triliun.

Kepala Eksekutif LPS Fauzi Ichsan mengatakan bahwa hal tersebut menunjukkan bahwa LPS semakin memperkuat kemampuannya sebagai upaya dalam menjalankan peran dan fungsinya menjadi lembaga penjamin simpanan dan pelaksana resolusi bank.

"Komposisi aset LPS sebagian besar, yakni 96,2% berupa penempatan investasi," ujarnya.

Menurutnya, dengan pendanaan yang dimiliki saat ini, LPS memiliki tingkat cadangan penjaminan 1,34% dari total simpanan perbankan di Indonesia di mana undang - undang telah menargetkan LPS memiliki cadangan penjaminan hingga 2,5% dari total simpanan perbankan.

Sementara itu pada pada kuartal I 2018, LPS juga membukukan pendapatan Rp7,0 triliun yang masih didominasi pendapatan premi dari bank sebesar Rp5,4 triliun atau mencapai 76,8% dan hasil investasi Rp1,6 triliun atau hanya 22,6%.

Menurutnya, pada 2017 LPS membukukan pendapatan Rp16,4 triliun terdisi dari premi penjaminan Rp10,4 triliun atau setara 63,5% dan hasil investasi Rp5,9 triliun atau sekitar 36,0%.

Laporan Keuangan LPS 31 Desember 2017 telah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) dengan opini Wajar dalam Semua Hal yang Material sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Fauzi Ichsan mengutarakan pula bahwa hingga akhir kuartal pertama 2018, LPS membukukan pendapatan Rp7 triliun.

"Pendapatan masih didominasi pendapatan premi dari bank sebesar 76,8% dengan nilai Rp5,4 triliun dan sisanya 22,6% berasal dari hasil investasi senilai Rp1,6 triliun," ujarnya.

Menurutnya, pada 2017, LPS mampu membukukan pendapatan hingga Rp16,4 triliun yang terdiri dari premi penjaminan Rp10,4 triliun atau setara 63,5% dan hasil investasi Rp5,9 triliun atau sekitar 36,0%.

Sementara itu, dari sisi aset, hingga kuartal pertama tahun ini, mencapai sebesar Rp94,5 triliun atau tumbuh 7,41% dibandingkan dengan akhir 2017 yang Rp88 triliun.

LPS menilai bahwa hal tersebut menunjukkan bahwa LPS semakin memperkuat kemampuannya sebagai upaya menjalankan peran dan fungsinya menjadi lembaga penjamin simpanan dan pelaksana resolusi bank.

"Komposisi aset LPS sebagian besar, yakni 96,2% berupa penempatan investasi," ujarnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper