Bisnis.com, JAKARTA -- PT BNI Life Insurance bakal menambah kerja sama dengan perbankan untuk menggenjot perolehan premi dari saluran distribusi bancassurance pada semester II/2018.
Direktur Utama BNI Life Shadiq Akasya menuturkan perseroan telah menginisiasi untuk menambah kerja sama dengan sejumlah bank pada semester II/2018. Hal ini dilakukan setelah perseroan memperoleh izin dari dewan komisaris untuk menjual produk bancassurance melalui bank lain.
Menurutnya, perseroan tengah menjajaki kerja sama dengan 2-3 Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebagai mitra bancassurance. Namun, untuk membuka pasar dengan bank membutuhkan proses.
"Kami sudah ada inisiasi, tetapi itu perlu proses. Mudah-mudahan bisa berjalan tahun ini," ujar Shadiq, Selasa (4/9/2018).
Hingga Juli 2018, perseroan membukukan perolehan premi sebesar Rp2,75 triliun. Dari angka ini, sekitar 70% berasal dari saluran distribusi bancassurance.
Selama ini, pemasaran produk BNI Life melalui saluran distribusi bancassurance baru dilakukan dengan induk usahan, yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Untuk itu, perseroan akan mengoptimalkan captive market dalam empat bulan yang tersisa tahun ini guna mengejar target perolehan premi sebesar Rp6,5 triliun-Rp7 triliun sepanjang 2018.
Dia menambahkan jumlah nasabah yang digarap BNI LIfe masih kecil, yakni di bawah 10%. Oleh karena itu, pihaknya akan terus menambah nasabah dari saluran distribusi bancassurance karena peluangnya yang masih besar.
"Peluangnya masih banyak dan akan kami jaga," imbuh Shadiq.
Sebagai informasi, BNI Life menjadi perusahaan asuransi jiwa joint venture dengan BNI menjadi pemegang saham pengendali sebesar 60%, Sumitomo Life Insurance Company memiliki 39,99% saham dan sisanya dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Karyawan BNI serta Yayasan Danar Dana Swadharma.
