Bisnis.com, JAKARTA— Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini M. Soermarno mengungkapkan urung mengajukan penawaran umum perdana saham atau IPO Badan Usaha Milik Negara sepanjang tahun berjalan 2018.
Rini menjelaskan bahwa saat ini tengah fokus melakukan konsolidasi di antara perseroan pelat merah. Tujuannya, memperkuat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar memiliki struktur yang lebih baik.
“Kami melihat ternyata penerimaan pasar sangat baik dengan kami membuat holding,” ujarnya di Jakarta, Senin (26/11/2018).
Dia mengklaim pembentukan holding membuat BUMN menjadi lebih tertata dan transparan. Salah satunya dengan pembentukan Holding BUMN Minyak dan Gas (Migas).
“Jadi kami mendorong holding terbentuk dengan harapan bisa menjadi lebih baik,” paparnya.
Sementara itu, Rini menargetkan dua holding lagi akan terbentuk pada akhir 2018. Adapun, pembentukan yang ditargetkan rampung Desember 2018 yakni Holding BUMN Infrastruktur dan Holding BUMN Perumahan dan Pengembangan Kawasan (PPK).
“Holding karya-karya targetnya memang akhir Desember 2018. Saat ini, masih dalam diskusi dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,” imbuhnya.
Di sisi lain, dia menyebut Holding BUMN Perbankan dan Jasa Keuangan masih dalam proses. Pihaknya menargetkan pembentukan dapat rampung pada 2019.