Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara berencana untuk melakukan penawaran saham perdana kepada publik di Bursa Efek Indonesia demi mempercepat peningkatan permodalan perseroan.
Rencana IPO tersebut disepakati dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 12 April 2019 lalu, sebagaimana disampaikan dalam publikasi hasil RUPST/RUPSLB.
“Menyetujui rencana initial public offering (IPO) dan persetujuan perubahan anggaran dasar dari perseroan terbatas (PT) tertutup menjadi perseroan terbatas (PT) terbuka,” demikian disampaikan Direksi.
Persetujuan penjualan saham baru Bank Sumut berkisar 20% hingga 40% dari modal disetor setelah IPO. Adapun untuk harga kisaran IPO masih akan dibahas oleh dewan komisaris bersama direksi dalam diskusi lanjutan.
Ketika dikonfirmasi, DIrektur Utama Bank Sumut Muchammad Budi Utomo masih belum memberikan respons terkait waktu pelaksanaan IPO serta total nilai saham yang akan dilepaskan.
Pelepasan sebagian saham ke publik kali ini merupakan strategi perseroan untuk meningkatkan modal dasar dari semula Rp2 triliun menjadi Rp5 triliun.
Rincian komposisi kepemilikan saham yakni Saham Seri A sebesar 400 juta lembar saham dengan nominal Rp10.000 atau total sebesar Rp4 triliun diperuntukkan untuk saham Pemeriintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten Se-Sumatera Utara.
Sisanya, saham Seri B sebesar 100 juta lembar saham dengan nominal Rp10.000 atau senilai total Rp1 triliun diprioritaskan untuk masyarakat, baik perusahaan maupun perseorangan.
