Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mandiri Pacu Kredit Korporasi ke Sektor Infrastruktur

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. berencana memacu penyaluran kredit korporasi lewat skema sindikasi khususnya untuk segmen infrastruktur.
Nasabah melakukan transaksi di salah satu cabang Bank Mandiri di Jakarta, Jumat (31/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Nasabah melakukan transaksi di salah satu cabang Bank Mandiri di Jakarta, Jumat (31/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. berencana memacu penyaluran kredit korporasi lewat skema sindikasi khususnya untuk segmen infrastruktur.

Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar menyatakan, strategi sindikasi memungkinkan perseroan memberikan kredit ke berbagai debitur dalam jumlah besar sekaligus membagi beban risiko.

"Saya maunya banyak sindikasinya, berharap bank-bank lain ikut sindikasi supaya bisa membiayai proyek besar dan supaya kita sharing risk, sama-sama ikut kontrol. Jadi formatnya nanti ke depan kebanyakan akan menuju sindikasi, baik untuk infrastruktur maupun korporasi swasta," katanya di Jakarta, belum lama ini.

Royke mengungkapkan Bank Mandiri mengincar sejumlah proyek termasuk refinery Pertamina yang diperkirakan membutuhkan dana hampir Rp30 triliun-Rp40 triliun. Adapun porsi minimum yang akan diambil Bank Mandiri, kata Royke, berkisar 10 persen-15 persen dari tiap nilai proyek.

Selain itu Bank Mandiri juga memiliki pipeline sindikasi untuk pembiayaan belanja modal sejumlah perusahaan pelat merah, salah satunya Telkomsel. "Saya kurang ingat pasti angkanya tapi mungkin butuh setidaknya lebih dari Rp10 triliun, Mandiri mungkin ikut Rp2 triliun. Signing-nya dalam waktu dekat," tambahnya.

Adapun, kredit sindikasi terbaru yang diberikan perseroan yakni ke PT PLN (Persero). Pada pekan terakhir April lalu, emiten bersandi BMRI ini bersama enam lembaga keuangan lain melakukan penandatangan perjanjian pendanaan investask senilai total Rp16,75 triliun. Dana sindikasi bertenor 10 tahun tersebut akan digunakan PLN untuk modal membangun gardu induk dan transmisi dalam mendukung program 35 GW.

"[Porsi kredit] Mandiri lumayan gede, sekitar 20 persen. Kreditnya belum ditarik untuk capex tahun ini," kata Royke.

Selain itu, perseroan juga akan membuka peluang untuk ikut membiayai proyek- proyek infrastruktur seperti jalan tol, termasuk Tol Sumatra yang dikerjakan oleh badan usaha pelat merah. Adapun untuk proyek bandara dan pelabuhan, kata Royke, mayoritas sudah selesai.

"Kalau jalan tol masih banyak seperti di Kalimantan. Belum lagi kalau nanti pemerintah mau bangun memindahkan ibukota, ini tentunya akan bagus untuk mendorong ekonomi. Saya ingin [kredit sindikasi] Bank Mandiri jadi nomor 1 seperti tahun lalu, kalau kuartal awal 2019 angka booking belum banyak," paparnya.

Gencarnya pembangunan proyek infrastruktur pemerintah mengerek kredit sindikasi BMRI hingga tumbuh dua digit pada kuartal awal 2019.
Berdasarkan data laporan keuangan per Maret 2019, kredit sindikasi yang disalurkan perseroan tumbuh 37,6 persen year on year (YoY). Hingga Maret 2019, Bank

Mandiri telah menyalurkan kredit sindikasi Rp66,7 triliun, tumbuh 37,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kredit sindikasi tersebut sebagian besar disalurkan untuk pembiayaan proyek-proyek infrastruktur yang membutuhkan biaya yang relatif besar dengan masa peminjaman yang cukup panjang. Dari nilai tersebut, hampir separuhnya atau sekitar Rp31,6 triliun disalurkan pada proyek-proyek BUMN.

Sementara itu, total kredit yang disalurkan emiten bersandi BMRI tersebut untuk sektor infrastruktur mencapai Rp177,8 triliun hingga Maret 2019.

Dilihat dari subsektornya, kredit tersebut disalurkan kepada tujuh bidang utama yakni transportasi (Rp38,9 triliun), tenaga listrik (Rp35,6 triliun), migas dan energi terbarukan (Rp27,4 triliun), konstruksi (Rp20,5 triliun), jalan tol (Rp17,7 triliun), telematika (Rp16,8 triliun), perumahan rakyat dan fasilitas kota (Rp9,6 triliun), serta infrastruktur lainnya (Rp11,3 triliun).

Bank Mandiri termasuk salah satu bank yang cukup ekspansif dalam menyalurkan kredit dengan realisasi pertumbuhan sebesar 12,4 persen (YoY), di atas realisasi penyaluran kredit industri perbankan sebesar 11,5 persen per Maret 2019.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Tegar Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper