Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Valas Diproyeksikan Sulit Tumbuh

Direktur Riset Centre of Economic Reform (CORE) Piter Abdullah mengatakan selama kondisi ekonomi global masih mengalami perlambatan, maka kredit valas masih akan terbatas.
Seorang pembeli menghitung uang Dolar Amerika Serikat yang ditukarnya di gerai penukaran valuta asing, Jakarta, Senin (15/7/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Seorang pembeli menghitung uang Dolar Amerika Serikat yang ditukarnya di gerai penukaran valuta asing, Jakarta, Senin (15/7/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan kredit dalam denominasi valuta asing (valas) yang kembali menunjukkan tren perlambatan dinilai sulit bertumbuh di tengah kondisi perlambatan ekonomi global.

Direktur Riset Centre of Economic Reform (CORE) Piter Abdullah mengatakan selama kondisi ekonomi global masih mengalami perlambatan, maka kredit valas masih akan terbatas.

Piter menilai, dari sisi demand, perlambatan ekonomi global yang menyebabkan turunnya permintaan dan harga komoditas berdampak negatif terhadap demand kredit valas.

Menurutnya, tidak hanya disektor komoditas pertambangan dan perkebunan, sektor lainnya juga ikut mengalami perlambatan akibat perlambatan ekonomi global.

“Banyak perusahaan yang bergerak di bidang komoditas yang menurunkan aktivitas perusahaannya sekaligus mengurangi kebutuhan kredit valas,” katanya kepada Bisnis, Senin (23/9/2019).

Di samping itu, dari sisi suplai, bank dalam rangka memitigasi risiko kegagalan kredit valas memilih mengurangi supply kredit valas, sehingga dengan demikian pertumbuhan kredit valas melambat secara signifikan.

Sementara, Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai, perlambatan permintaan kredit valas turut dipengaruhi oleh peningkatan suku bunga kredit valas di tengah tren penurunan suku bunga kredit Rupiah.

Josua memaparkan, hingga Juni 2019, suku bunga kredit valas untuk kredit konsumsi naik sebesar 300 basis poin (bps) secara year-to-date (ytd), sementara kredit modal kerja valas naik sebesar 18 bps ytd, dan kredit investasi valas naik sebesar 5 bps ytd.

“Kenaikan suku bunga kredit valas tersebut mengikuti kenaikan suku bunga deposito valas yang dipengaruhi oleh perlambatan DPK valas khususnya deposito valas,” tuturnya.

Josua menambahkan, dengan mempertimbangkan tren perekonomian global yang cenderung melambat dan masih membebani pergerakan harga komoditas global akan membatasi kinerja sektor pertambangan yang pada akhirnya membatasi laju pertumbuhan kredit valas.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper