Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akuntan Indonesia Didorong Ikuti CPA Agar Bisa Bersaing di Asean

Ratusan akuntan se-Asean berkumpul di Bali untuk mengikuti The 1st Asean Chartered Professional Accountant (CPA) Conference 2019 di Bali.
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat memberi sambutan di acara The 1st Asean Certified Public Accountant (CPA) Conference  2019 yang di gelar di Bali Rabu, (16/10/2019). Pertemuan ini sebagai media diskusi kebutuhan dan tantangan akuntan dan sebagai media untuk sertifikasi CPA untuk menggarap pasar Asean./Bisnis-Sultan Anshori
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat memberi sambutan di acara The 1st Asean Certified Public Accountant (CPA) Conference 2019 yang di gelar di Bali Rabu, (16/10/2019). Pertemuan ini sebagai media diskusi kebutuhan dan tantangan akuntan dan sebagai media untuk sertifikasi CPA untuk menggarap pasar Asean./Bisnis-Sultan Anshori

Bisnis.com, MANGUPURA — Ratusan akuntan se-Asean berkumpul di Bali untuk mengikuti The 1st Asean Chartered Professional Accountant (CPA) Conference 2019 di Bali.

Chairman Organizing Committee (OC) CPA Haru Koesmahargyo mengatakan kegiatan ini penting dilakukan untuk sharing diskusi tentang kebutuhan dan tantangan akuntan dimasa yang akan datang.

Pihaknya mendorong para akuntan memiliki uji kompetensi melalui CPA sesuai dengan kesepakatan dan kesetaraan kualifikasi tenaga kerja bidang akuntansi yang dituangkan dalam Mutual Recognition Arrangement on Accountancy Services (MRA on Accountancy Services). Dengan begitu, kata Heru penyandang gelar sertifikasi ini ke depan dapat membuka kantor layanan akuntan publik di Asean setelah memenuhi syarat yang telah ditentukan.

"Jadi para akuntan kita bisa membuka atau bekerja di negara tetangga misalnya Singapura. Pasar Asean yang luas dan banyak ini harus dimanfaatkan secara baik bagi akuntan kita. Tentunya dengan kualitas yang memadai salah satunya dengan memiliki sertifikat CPA karena aturan setiap masing-masing negara berbeda-beda," ujarnya saat di temui disela-sela The 1st Asean Chartered Professional Accountant (CPA) Conference 2019 yang digelar di Hotel Inaya Putri Bali, Badung, Bali, Rabu (16/10/2019).

The 1st Asean Chartered Professional Accountant (CPA) Conference 2019 sendiri merupakan konferensi pertama kali diadakan untuk mengakomodir kepentingan baik informasi, edukasi akademik para akuntan di negara-negara Asean.

Penyelenggaraan The 1st ASEAN CPA Conference merupakan kerja sama
Kementerian Keuangan dan Sekretariat ASEAN yang berkolaborasi dengan Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI), dan ASEAN Federation of Accountants (AFA).

Sesuai dengan namanya, CPA merupakan sertifikasi yang diberikan untuk profesi akuntan publik. CPA di Indonesia sebelumnya menggunakan istilah Bersertifikat Akuntan Publik (BAP), lembaga yang mengeluarkan sertifikat ini di Indonesia adalah Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).

IAPI merupakan satu-satunya lembaga yang berhak mengeluarkan sertifikasi akuntan publik sesuai dengan UU No. 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik dan peraturan pelaksanaan melalui Keputusan Menteri Keuangan Nomor 443/KMK.01/2011 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008.

Heru menambahkan saat ini jumlah akuntan yang sudah memiliki sertifikasi CPA seluruh Asean berjumlah 3.000 orang akuntan, dan sepertiganya atau lebih tepatnya sebanyak 12.00 akuntan berasal dari Indonesia.

Heru yang juga Direktur Keuangan Bank BRI ini menegaskan, sertifikasi CPA bagi akuntan ini sangat penting dilakukan. BRI sebagai korporasi pengguna jasa akuntan sangat membutuhkan akuntan yang profesional dengan pencatatan yang lebih transparan. Sehingga kualitas laporan keuangan perbankan ke depan akan semakin lebih bagus.

"Jadi ini salah satu upaya untuk menciptakan profesi akuntan yang lebih baik," jelasnya.

Dia menyebut, dalam kegiatan The 1st Asean Chartered Professional Accountant (CPA) Conference 2019 ini juga digelar sesi edukasi bagi akuntan yang baru akan mengikuti sertifikasi CPA yang diikuti oleh 300 orang akuntan termasuk yang berasal dari 20 negara di Asean.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan, sertifikasi CPA ini harus terus digaungkan dan dikembangkan untuk menghasilkan para akuntan yang kompatibel serta mendorong para akuntan lokal setara dengan para akuntan di negara-negara lain khususnya di Asean. Sehingga tujuan akhirnya untuk menggarap potensi market Asean yang begitu sangat besar.

Dia menyampaikan bahwa perjanjian ini membuka peluang bagi para akuntan profesional untuk berkontribusi agar Asean dapat mencapai potensi ekonominya secara keseluruhan.

Menurutnya Asean merupakan salah satu pasar dunia yang bertumbuh dengan cepat dan kemudian menjadi wilayah dengan kekuatan ekonomi besar di dunia. Bahkan pada 2030 Asean diproyeksikan menjadi ekonomi keempat terbesar di dunia.

"Oleh karena itu, profesi anda sebagai akuntan penting untuk memastikan ekonomi terus tumbuh kuat, bisnis terus berkembang dan akuntabilitas tetap teratas. Sehingga, untuk masa depan ASEAN yang lebih baik, mari kita sama-sama menyambut the era ASEAN CPA," kata Menkeu.

Sri Mulyani menuturkan, dalam hal ini baik negara, institusi maupun korporasi membutuhkan laporan keuangan yang balance dan realibel yang dapat dilaporkan kepada publik sebagai tanggung jawab pengelolaan keuangan.

"Sehingga publik khususnya para pemegang saham di korporasi bisa mengetahui kesehatan keuangan dari lembaga tersebut," tuturnya.

Kegiatan ini juga dilangsungkan peresmian logo Asean CPA sebagai tanda bahwa kegiatan ini bisa digelar oleh negara lain di Asean dan tahun depan akan digelar di Filipina.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sultan Anshori
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper