Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PHK Melanda Bank Besar di Dunia, Bagaimana Nasib Bankir di Indonesia?

Pelaku industri perbankan di Indonesia dipercaya masih solid sehingga tak akan melakukan aksi pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk efisiensi.
Nasabah melakukan transaksi perbankan di galeri Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di salah satu pusat perbelanjaan di Bandung, Jawa Barat, Senin (3/9/2018)./JIBI-Rachman
Nasabah melakukan transaksi perbankan di galeri Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di salah satu pusat perbelanjaan di Bandung, Jawa Barat, Senin (3/9/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku industri perbankan di Indonesia dipercaya masih solid sehingga tak akan melakukan aksi pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk efisiensi.

Ekonom PT Bank Permata Tbk. Josua Pardede mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil di kisaran 5% membuat bank masih bisa menumbuhkan penyaluran kredit. Hal itu berdampak pada terjaganya kondisi bank di Indonesia dan efisiensi belum perlu dilakukan besar-besaran.

“PHK besar-besaran yang dilakukan bank-bank besar dunia mungkin lebih disebabkan oleh adanya kecenderungan perlambatan signifikan di masing-masing negara induk bank besar tersebut. Sementara itu, pertumbuhan Indonesia sendiri masih terjaga di kisaran 5%, serta pertumbuhan kredit di tingkat 9%-11%, sehingga kemungkinan besar sektor perbankan masih berada di posisi yang cukup solid dan tidak membutuhkan efisiensi signifikan,” ujar Josua kepada Bisnis, Selasa (22/10/2019).

Josua juga menyinggung terjaganya rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) industri perbankan. Namun, sebagai catatan hingga Juli 2019 rasio tersebut mengalami peningkatan secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi 81,08%.

Meski tidak melakukan PHK, industri perbankan di Indonesia tetap harus melakukan efisiensi demi mengikuti perkembangan jaman. Ada sejumlah alternatif kebijakan yang bisa diambil bank untuk ini.

“Adapun alternative perbankan untuk melakukan efisiensi antara lain branchless banking, di mana bank tidak perlu untuk melakukan ekspansi cabang dan beroperasi secara digital,” ujarnya.

Analisa serupa disampaikan Ekonom Bank Danamon Wisnu Wardana. Dia memandang pemanfaatan teknologi bisa dimanfaatkan untuk efisiensi proses dan operasional bank yang sarat terjadi kesalahan manusia.

“Sehingga tenaga kerja yang ada bisa di-pindah-fokus-kan untuk ekspansi bisnis dan strategis yang tidak dapat digantikan oleh teknologi,” ujar Wisnu kepada Bisnis.

Sebagai catatan, sejumlah bank besar telah melakukan PHK demi efisiensi beberapa waktu terakhir. Salah satu perusahaan yang melakukan hal ini adalah HSBC Holding Plc.

Bank asal Inggris ini berencana memangkas 10.000 karyawan demi memangkas biaya di seluruh kelompok perbankan. PHK yang akan dilakukan HSBC menyasar pekerja dengan pendapatan tinggi. Keputusan ini diambil lantaran turunnya prospek bisnis HSBC akibat perang dagang AS-China.

Commerzbank AG juga mempertimbangkan untuk melakukan PHK lanjutan terhadap 2.000 karyawannya sebagai bagian strateginya efisiensi perusahaan.

Rencana ini dilakukan Chief Executive Officer Commerzbank AG Martin Zielke dalam upaya bertahan dengan pelemahan laju ekonomi serta prospek tingkat suku bunga yang lebih rendah. Bank ini akan berusaha untuk merealisasikan pemangkasan tersebut pada 2022 atau 2023.

Kemudian, PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE) hendak mengurangi jumlah karyawan pada tahun ini. Hal tersebut dilakukan untuk menekan rasio BOPO.

Berdasarkan laporan publikasi, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) bank naik dari 95,27% per Juni 2018 menjadi 98,68% per Juni 2019. Beban tenaga kerja tumbuh 7,6% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp43,9 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper