Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Asuransi Jiwa Menanti Jawaban Permohonan Relaksasi Unit-Linked

AAJI mengajukan permohonan relaksasi penjualan produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi atau unit-linked sebagai bentuk pelaksanaan physical distancing.
Kantor AAJI
Kantor AAJI

Bisnis.com, JAKARTA — Industri asuransi jiwa masih menunggu perkembangan dari permohonan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memperbolehkan penjualan produk unit-linked dengan memanfaatkan teknologi digital.

Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon menjelaskan pihaknya mengajukan permohonan relaksasi penjualan produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau unit-linked sebagai bentuk pelaksanaan physical distancing.

Menurutnya, penjualan produk unit-linked memerlukan pertemuan tatap muka antara calon nasabah dengan tenaga pemasar untuk mendapatkan penjelasan produk. Namun, hal tersebut tidak memungkinkan untuk dilakukan saat ini seiring mewabahnya virus corona.

Budi menjelaskan regulasi yang ada saat ini masih mewajibkan penjualan unit-linked secara tatap muka, oleh karena itu industri asuransi jiwa mengajukan relaksasi agar pemasaran dapat dilakukan melalui platform digital. Hingga saat ini, belum terdapat perkembangan dari permohonan tersebut.

"Belum [terdapat perkembangan dari permohonan relaksasi itu. Masih dibahas di internal mereka [OJK]," ujar Budi kepada Bisnis, Rabu (15/4/2020).

Budi menjelaskan bahwa pertemuan tatap muka antara tenaga pemasar dan calon nasabah dapat digantikan dengan penggunaan teknologi komunikasi.

Menurutnya, pemanfaatan platform digital tersebut tidak menghilangkan aspek langsung atau kedua pihak ada dalam waktu yang bersamaan sehingga penjualan polis tetap bisa efektif.

AAJI pun meminta OJK untuk menghapus kewajiban tanda tangan basah dalam kontrak polis unit link dan digantikan dengan tanda tangan digital atau elektronik. Alasannya sama, yakni untuk menghidari pertemuan secara langsung.

Presiden Direktur PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) Jens Reisch pun menyampaikan hal serupa. Perusahaan asuransi jiwa dengan aset terbesar di Indonesia tersebut menyatakan terus melakukan komunikasi dengan otoritas agar terdapat relaksasi pemasaran unit-linked dalam kondisi saat ini.

"Kami masih berdiskusi dengan OJK untuk unit-linked, mudah-mudahan ada fasilitas non face to face karena banyak kebutuhan [produk unit-linked] dari customer dan untuk industri," ujar Jens dalam konferensi pers melalui video conference, Selasa (14/4/2020).

Dia menilai bahwa saat ini pemasaran produk asuransi secara digital telah marak dilakukan untuk produk tradisional. Oleh karena itu, hal serupa dapat diterapkan untuk produk unit-linked dalam kondisi darurat seperti saat ini.

Bisnis telah mencoba menghubungi Deputi Komisioner Pengawas IKNB II OJK Moch. Ihsanuddin dan Kepala Pengawasan Departemen IKNB 2A OJK Ahmad Nasrullah untuk meminta tanggapan terkait hal tersebut.

Namun, hingga tulisan ini dibuat, keduanya belum membalas pesan yang dikirimkan Bisnis pada Selasa (14/4/2020) dan Rabu (15/4/2020).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper