Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duh! Penyaluran Kredit Properti Tersendat pada April 2020

Akibat pandemi Covid-19, kinerja penyaluran kredit bank ikut terdampak, tak terkecuali kredit properti.
Kendaraan bermotor melintas di depan gedung apartemen di Jakarta, Jumat (29/5/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Kendaraan bermotor melintas di depan gedung apartemen di Jakarta, Jumat (29/5/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Kredit properti pada April 2020 kembali mengalami perlambatan dari 7,4 persen secara tahunan pada Maret 2020 menjadi 6,5 persen yoy pada April 2020.

Berdasarkan analisis uang beredar Bank Indonesia, perlambatan kredit properti disebabkan oleh melambatnya penyaluran kredit perumahan rakyat (KPR) maupun kredit pemilikan apartemen (KPA), kredit real estate, dan kredit konstruksi.

Pertumbuhan kredit KPR maupun KPA melambat dari 6,6 persen yoy pada Maret 2020 menjadi 5,4 persen yoy pada April 2020. Kredit konstruksi tercatat melambat dari 8,8 persen yoy pada Maret 2020 menjadi 8,0 persen yoy pada April 2020, terutama pada konstruksi jalanan tol.

Sementara itu, kredit real estate melambat dari 7,2 persen yoy menjadi 6,9 persen yoy pada April 2020, terutama pada kredit real estate perumahan flat atau apartemen.

Selain kredit properti, kredit pada sektor UMKM pada April 2020 juga mengalami perlambatan menjadi 3,8 persen yoy dari 6,9 persen yoy pada Maret 2020. Perlambatan kredit UMKM terjadi pada seluruh skala usaha yaitu mikro, kecil, dan menengah.

Perlambatan kredit juga terjadi pada seluruh jenis kredit UMKM yaitu modal kerja dan investasi.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Pahala Nugraha Mansury mengatakan bisnis Bank BTN di tengah pandemi Covid-19 tertolong dari KPR bersubsidi.

Pada Maret dan April 2020, penyaluran KPR bersubsidi masih tumbuh sampai 10 persen dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/yoy). Namun, penyaluran KPR nonsubsidi turun hampir 40 persen yoy.

Artinya, KPR bersubsidi memiliki kondisi yang lebih bagus dibandingkan KPR nonsubsidi. Meskipun demikian penyaluran kredit secara umum diakuinya mengalami perlambatan.

"Kalau masih growth ya karena pertumbuhan didorong oleh KPR subsidi. Jadi, kembali ke properti di harga berapa Rp150 juta sampai Rp300 juta dan Rp300 juta sampai Rp500 juta masih oke," katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper