Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BCA: Krisis 1998 Konglomerat Tunggang Langgang, Sekarang Semua Kena

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Jahja Setiaatmadja mengatakan dampak tersebutlah yang pada akhirnya membedakan situasi ekonomi saat ini dengan krisis 1998.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiatmadja. Bisnis/Nurul Hidayat
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiatmadja. Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat luas harus terkena dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19. Berbeda dengan krisis ekonomi 1998 yang hanya berdampak ke para konglomerat saja.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Jahja Setiaatmadja mengatakan dampak tersebutlah yang pada akhirnya membedakan situasi ekonomi saat ini dengan krisis 1998. Saat krisis 1998 terjadi, kalangan konglomerat banyak meminjam dana dalam bentuk valuta asing.

"Bedanya pada 1998 yang kena itu upper class [kelas atas] para konglomerat tunggang-langgang masuk BPPN [Badan Penyehatan Perbankan Nasional] bertahun penyelesaian, dan kalau ada perusahaan tutup PHK [pemutusan hubungan kerja] baru pengaruh pada karyawan," katanya dalam Live Webinar Perbankan bersama LPS dan BCA yang digelar Bisnis Indonesia, Rabu (10/6/2020).

Berbeda dengan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang saat itu tidak banyak mengakses kredit ke bank. Bahkan, mereka tidak bisa meminjam dana dalam bentuk dolar. Ketika konglomerat disibukkan dengan masalah pinjaman, pada akhirnya UMKM tetap dapat beroperasi secara normal.

Sementara itu, saat ini, seluruh masyarakat terdampak karena kegiatan ekonomi dibatasi. Hal itu mengakibatkan pusat perbelanjaan hingga toko terpaksa tutup. Padahal, ada pekerja yang digaji harian yang bergantung pada aktivitas ekonomi.

"Semuanya tidak boleh berbisnis padahal berapa ribu pekerja di situ, ada yang gaji tetap ada yang harian. Pengemudi taksi ojol masih bisa antar barang, awal-awal PSBB tidak boleh angkut penumpang mau kerja apa mereka," terangnya.

Menurutnya, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi memang menjadi angin segar bagi ekonomi. Hanya saja, potensi penambahan pasien masih bisa terjadi.

Apabila, terjadi lonjakan pasien, bukan tidak mungkin akan dilakukan PSBB kedua. "Bukan tidak mungkin ada lockdown kedua. Ini kembali ke problem yang kita sampaikan tadi," katanya.

Namun, Jahja menyinggung dalam kondisi seperti ada nilai positifnya. Pasalnya, kebutuhan impor turun sehingga mengurangi defisit neraca perdagangan.

"Fundamnetal Indonesia kan ekspor bertumpu perkebunan dan tambang, kedua harga minyak, dan impor. Kita tau Indonesia belum kuat di hulu sehingga semua manufakur bahan baku asalnya hampir seluruhnya impor. Saat permintaan melemah begini impor sangat drastis turun," tuturnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper