Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah BNI, BRI Diminta Jadi Penasihat Likuiditas Bukopin

Sebelumnya, Bank Bukopin telah menyepakati kerja sama dengan BNI dalam pemberian technical assistance bidang treasury management.
Nasabah bertransaksi melalui mesin ATM di galeri e-banking Bank BRI, di Jakarta, Selasa (12/9)./JIBI-Dwi Prasetya
Nasabah bertransaksi melalui mesin ATM di galeri e-banking Bank BRI, di Jakarta, Selasa (12/9)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Kendati PT Bank Bukopin Tbk. telah mendapatkan komitmen modal dari Kookmin Bank, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diketahui meminta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.menjadi pendamping teknis seperti PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Sebelumnya, Bank Bukopin telah menyepakati kerja sama dengan BNI dalam pemberian technical assistance bidang treasury management.

Dengan asistensi ini Bank Bukopin berharap dapat lebih efektif dan optimal dalam mengelola likuiditas di tengah situasi perbankan menghadapi pandemi Covid-19.

Pada hari ini, Kamis (11/6/2020) beredar surat dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang ditujukan kepada Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. bertanggal 11 Juni 2020 dengan perihal permintaan technical assistance.

Dalam surat dengan nomor SR-9/PB.3/2020, tertulis merujuk surat OJK kepada pemegang saham Bank Bukopin, yaitu KB Kookmin Bank No.SR-16/D.03/2020, PT Bosowa Corporindo No.SR-17/D.03/2020, dan Kopelindo No. SR-18/D.03/2020 yang semuanya bertanggal 10 Juni 2020, OJK meminta pemegang saham emiten dengan kode BBKP tersebut untuk memberikan kuasa kepada tim technical assistance.

Kuasa yang dimaksud adalah untuk menggunakan hak suaranya dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) Bank Bukopin dalam pemilihan anggota Dewam Komisaris dan Direksi.

"Sehubungan dengan hal tersebut serta dalam rangka membantu penyelesaian permasalahan Bank Bukopin dan menjaga stabilitas sistem keuangan, dengan ini kami meminta Saudara untuk memberikan technical assistance di Bank Bukopi terutama dalam mengatasi permasalahan likuiditas dan operasional bank," demikian tertulis dalam surat tersebut.

Saat dikonfirmasi kebenaran surat tersebut melalui WA, Deputi Komisioner Humas dan Logistik OJK Anto Prabowo hanya menjawab singkat. "Sabar," tulisnya.

Direktur Hubungan Kelembagaan dan BUMN BRI Agus Noorsanto mengatakan belum bisa berkomentar dan mengaku belum mengetahui kejelasan surat tersebut. Dia pun juga heran surat tersebut bisa beredar.

"Heran bisa beredar. Saya sendiri enggak tahu, mungkin di CEO ada [suratnya], jadi saya belum bisa komentar banyak. Sementara no comment dulu ya," katanya.

Sementara itu, sumber internal BRI menyebutkan asistensi perseroan tetap berjalan walaupun sudah ada komitmen dari Kookmin Bank untuk mendukung penguatan likuiditas dan permodalan bank serta asisten dari BNI.

"Jalan," jawabnya singkat.

Adapun, KB Kookmin Bank, pemegang saham terbesar kedua Bank Bukopin telah menyetorkan dana segar efektif hari ini.

Setoran dana segar tersebut merupakan komitmen bank asal Korea Selatan ini dalam mendukung penguatan likuiditas dan permodalan bank.

Direktur Operasi dan TI Bank Bukopin Adhi Brahmantya mengatakan proses yang telah dilakukan Kookmin untuk menjadi pemegang saham pengendali baru, masih terus berjalan, baik di regulator Indonesia maupun Korea Selatan.

"Untuk membuktikan komitmen Kookmin sebagai salah satu pemegang saham utama Bank Bukopin, Kookmin telah menyuntikkan dana untuk mendukung likuiditas bank," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (11/6/2020).

Akuisisi Kookmin, sebagai bank terbesar di Korea Selatan, terhadap Bank Bukopin disebut sebagai pertanda positif di tengah lesunya sentimen pasar terhadap ekspansi bisnis dan perekonomian.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper