Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akhir Semester I/2020, Investree Klaim Kualitas dan Penyaluran Pinjaman Tetap Stabil

Adrian Gunadi, CEO & Co-Founder Investree menjelaskan bahwa per akhir Juni 2020, jumlah pinjaman yang disalurkan melalui Investree meningkat hingga 41% dibandingkan bulan Mei 2020.
Ketua Umum Asosiasi Pendanaan Fintech Bersama Indonesia yang juga  CEO Investree Adrian A Gunadi, memberikan penjelasan pada diskusi Digital Economic Forum di Jakarta, Kamis (28/3/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Ketua Umum Asosiasi Pendanaan Fintech Bersama Indonesia yang juga CEO Investree Adrian A Gunadi, memberikan penjelasan pada diskusi Digital Economic Forum di Jakarta, Kamis (28/3/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan finansial teknologi peer-to-peer (P2P) lending Investree mengaku masih mencatatkan kinerja yang stabil di akhir semester I/2020.

Adrian Gunadi, CEO & Co-Founder Investree, menjelaskan bahwa per akhir Juni 2020 jumlah pinjaman yang disalurkan melalui Investree meningkat hingga 41% dibandingkan dengan bulan Mei 2020.

Hal ini membuat jumlah pinjaman yang disalurkan sejak Investree berdiri kepada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia sudah mencapai Rp 4,35 triliun.  

"Di tengah masa pandemi Covid-19 yang mengakibatkan roda perekonomian Indonesia berjalan lambat, Investree, pionir fintech lending tetap menunjukkan pertumbuhan yang stabil," kata Adrian dalam keterangannya, Kamis (9/7/2020).

Dia menambahkan, secara kualitas, persentase tingkat keberhasilan pengembalian pada hari ke-90 (TKB90) Investree pun masih di atas 99% sejak bulan April 2020 hingga Mei 2020.

"Hal ini menunjukan borrower Investree masih menjalankan usahanya dengan baik dan mampu membayarkan pinjaman meskipun dalam masa pandemi," tambahnya.

Adapun, pada Mei 2020, terdapat peningkatan jumlah lender sebanyak 1.800 lender terhitung sejak Maret 2020. Selain itu, jumlah borrower pun mengalami peningkatan, bertambah 34 perusahaan yang bergabung di ekosistem Investree sejak bulan Maret 2020.

Adrian mengungkap Investree terus berusaha menjaga kepercayaan dari para Lender dan Borrower di saat sulit seperti selama pandemi Covid-19 dan berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan solusi permodalan bagi para pengusaha agar dapat bertahan dan bangkit sekaligus melindungi para lender beserta aset mereka sesuai dengan arahan dari otoritas dan asosiasi.

"Kami sadar di situasi penuh ketidakpastian ini ada banyak pelaku usaha yang kesulitan terutama dari segi arus kas. Oleh karena itu, kami fokus pada produk pinjaman dengan skema rantai pasokan [supply chain financing] seperti Invoice Financing. Kami yakin skema pinjaman modal usaha jangka pendek ini mampu membantu para borrower untuk membangkitkan kembali bisnisnya sekaligus memberi rasa aman bagi para lender yang melakukan pendanaan, jelasnya.

Tak heran, portofolio pinjaman di Investree pun masih didominasi oleh Invoice Financing. Dengan skema pembiayaan rantai pasokan, pinjaman borrower diajukan berdasarkan tagihan atau invoice atas pekerjaan yang sudah selesai dan sedang menunggu pembayaran oleh Payor.

Dalam hal ini, Payor atas invoice tersebut rata-rata adalah perusahaan dengan reputasi bagus dan kokoh dalam hal keuangan, sebut saja BUMN, pemerintah, dan perusahaan multinasional, sehingga memiliki kemampuan yang bagus dan kuat untuk membayar invoice tersebut.

"Dengan kata lain, hal tersebut meningkatkan kepastian pembayaran pinjaman di Investree," ungkapnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper