Bisnis.com, JAKARTA -- Upaya untuk mendorong pertumbuhan kredit di tengah pandemi Covid-19 terus dilakukan. Tidak hanya pemerintah yang berencana untuk menyalurkan kredit usaha rakyat dengan bunga 0 persen, bank juga memberikan sejumlah penawaran.
Bisnis merangkum sejumlah penawaran yang dilakukan pemerintah maupun perbankan di tengah pandemi Covid-19.
1. Kredit Bunga Nol Persen
Pemberian bunga nol persen merupakan wacana yang sempat dilontarkan pemerintah untuk memperkuat bantuan kepada usaha mikro kecil menengah (UMKM) melalui kredit usaha rakyat (KUR).
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Pelaksana Penanganan Covid-19 & PEN, Erick Thohir mengatakan Presiden Joko Widodo menginginkan ada kredit dengan suku bunga lebih murah untuk mendukung bisnis wong cilik selama masa pandemi.
"Ini sudah dibicarakan bersama presiden, dan ada rencana bisa sampai 2 juta [debitur]. Ini baru tahap pembicaraan tetapi sudah sama umumkan di sini," katanya, belum lama ini.
2. Subsidi Bunga
Sebelum pemerintah mewacanakan bunga nol persen untuk KUR, pemberian subdisi bunga untuk UMKM telah berlangsung. Pemberian subsidi bunga tersebut terbagi dalam tiga sasaran.
Pertama BPR, perbankan, dan perusahaan pembaiayaan dengan nilai Rp27,6 triliun. Kedua, sasaran pemberian subsidi bunga yakni KUR, Umi, Mekaar, dan Pegadaian senilai Rp75,3 triliun. Ketiga, melalui online, koperasi, petani, LPDB, LPMUKP, UMKM Pemda senilai Rp0,49 triliun.
Berdasarkan data terakhir yang diterima Bisnis pada awal Agustus 2020 lalu, realisasi subsidi bunga program KUR telah mecapai Rp167,17 miliar dari 7 lembaga penyalur (BRI, Mandiri, BNI, BPD Bali, KSP Guna Prima Dana, BTN, dan BPD Papua.
Sementara itu, untuk non-KUR, realisasi subsidi bunga non KUR mencapai RP191,17 miliar dengan jumlah 758.500 debitur dari 1 penyalur yakni BRI.
3. Kredit Tanpa Agunan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. tengah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengakselerasi penyaluran kredit produktif segmen usaha kecil menangah (UKM). Perseroan memiliki target penyaluran kredit PEN senilai Rp6 triliun sesuai dengan pipeline terkait pemanfaatan Penempatan Uang Negara di bank Himbara berdasarkan PMK 70/2020.
Di segmen ini, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit PEN sebesar Rp5,6 Triliun per 7 Agustus 2020 yang diterima oleh 1.965 debitur UKM. Penyaluran kredit PEN segmen UKM ini didominasi ke sektor perdagangan besar dan eceran yang mencapai, diikuti sektor industri pengolahan Dan sektor konstruksi.
Pejabat Eksekutif Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Aquarius Rudianto mengatakan perseroan saat ini menyiapkan aplikasi yang memudahkan pengajuan kredit kepada UKM. Aplikasi ini menyasar produk pembiayaan produktif bagi pebisnis UKM dengan bebas agunan.
"Produk ini akan menyasar dua target utama, yakni nasabah eksisting yang memiliki profil pebisnis serta merchant EDC Mandiri," katanya.
Dihubungi terpisah, Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan mengatakan skema kredit bebas agunan tersebut masih digodok. Hingga saat ini kredit bebas agunan yang masih berjalan yakni KUR dengan nilai plafon di bawah Rp25 juta. "Masih dirancang, nanti digodok dulu ya. Kalau KUR sudah bisa jalan," sebutnya.
4. Bantuan Produktif untuk Modal Usaha
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. telah melakukan verifikasi nasabah perseroan yang dapat memperoleh bantuan produktif usaha mikro senilai Rp2,4 juta dari pemerintah.
Kriteria nasabah yang dapat memperoleh bantuan produktif tersebut yaitu memiliki rekening tabungan dengan saldo kurang dari Rp2 juta dan nasabah tersebut juga sedang tidak mendapatkan kredit.
Perseroan telah melakukan identifikasi jumlah nasabah yang memenuhi kriteria tersebut. Hasilnya, potensi penerima bantuan produktif sebanyak 4,3 juta nasabah. Dari jumlah itu, BRI melakukan verifikasi nasabah by name by address.
Direktur Utama BRI Sunarso menyampaikan hari ini pemerintah telah mengumumkan terkait program bantuan produktif usaha mikro. Bantuan produktif sebesar Rp2,4 juta diberikan kepada masyarakat untuk modal usaha.
Lebih lanjut, perseroan menjadi salah satu bank Himbara yang mendapat tugas untuk menyalurkan bantuan produktif kepada nasabah yang sesuai dengan kriteria.
"Kami telah membuat kriteria, menyiapkan data, sistem penyalurannya, dan orang yang akan menyampaikan informasi ini kepada nasabah," katanya.
5. Kredit Mitra Gofood Bunga 6 Persen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. menggandeng platform Gojek untuk menyalurkan kredit ke UMKM sebagai bagian dari program pemulihan ekonomi nasional.
Kredit yang disalurkan kepada mitra Gofood tersebut berupa kredit usaha rakyat dengan bunga 6 persen. Nantinya, penyaluran kredit melalui platform Gofood juga tidak menutup kemungkinan untuk mengarah ke skim komersial.
Gojek Indonesia terpilih menjadi salah satu mitra pemerintah dan bank Himbara untuk mendukung penyaluran kredit bagi sektor UMKM yang dikemas dalam produk DigiKu.
Adapun sebagai Bank Himbara, BNI mendapatkan penugasan penempatan uang negara untuk menyalurkan kredit ke masyarakat. Berdasarkan data kementerian keuangan, Bank BNI akan melaksanakan ekspansi kredit pada sektor riil untuk korporasi, usaha menegah dan kecil serta consumer loan dalam 3 bulan ke depan senilai Rp15,04 triliun.
Direktur Bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) BNI Tambok P. Setyawati mengatakan kerja sama BNI dengan Gojek dalam menyalurkan kredit telah dilakukan sejak 2018. Sejak melakukan kerja sama, BNI menyasar penyaluran kredit pada mitra Gofood.
"Penyalurannya dengan penawaran kepada mitra gofood yang potensial untuk mendapatkan fasilitas kredit," katanya.