Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Modal Dasar Bukopin Bakal Didongkrak Hingga Rp7 Triliun

Pada hari ini, Bukopin menyelenggarakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk membahas 4 mata acara, salah satunya mengenai peningkatan modal perseroan.
Bank Bukopin/Sumber: Laman Web Bosowa
Bank Bukopin/Sumber: Laman Web Bosowa

Bisnis.com, JAKARTA - Modal dasar PT Bank Bukopin Tbk. bakal ditingkatkan hingga mencapai Rp7 triliun.

Pada hari ini, Bukopin menyelenggarakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk membahas 4 mata acara.

Mata acara kedua adalah persetujuan atas perubahan Pasal 4 Ayat 1 dan 2 Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan peningkatan modal dasar serta modal ditempatkan dan disetor Perseroan dalam kaitannya dengan pelaksanaan penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD).

Berdasarkan informasi yang diterima Bisnis pada Selasa (25/8/2020), terkait dengan hal tersebut modal dasar perseroan direncanakan naik dari Rp2,5 triliun menjadi Rp7 triliun, atau meningkat Rp4,5 triliun.

Dengan rencana tersebut, jumlah saham Seri A sebanyak 21,33 juta unit. Sementara jumlah saham Seri B meningkat dari 22,86 miliar menjadi 67,86 miliar unit.

Dari jumlah pemegang saham yang hadir atau mewakili 8,47 miliar saham, total suara setuju untuk perubahan modal dasar tersebut sebanyak 95,36 persen. Sementara yang tidak setuju sebesar 4,64 persen dan abstain sebesar 1,98 persen.

Dalam RUPSLB tersebut tiga mata acara lainnya adalah persetujuan atas penyesuaian Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2017, persetujuan private placement Kookmin Bank, dan perombakan susunan anggota direksi dan komisaris perusahaan.

Adapun, rapat hari ini juga menyetujui rencana private placement oleh Kookmin Bank. Aksi tersebut akan menyebabkan KB Kookmin Bank menjadi pemegang saham pengendali tunggal perseroan yang memiliki 67 persen dari seluruh saham perseroan.

Private placement ini merupakan kelanjutan dari Penawaran Umum Terbatas (PUT) V yang dilakukan pada Juli lalu. Dalam PUT V, Kookmin Bank mengeksekusi semua haknya dan beberapa pemegang saham minoritas.

Melalui PUT V, pemodal asal Korea Selatan itu menjadi pemegang saham pengendali dengan kepemilikan kepemilikan 33,9 persen. Adapun Bosowa yang sebelumnya sebagai pengendali memiliki 23,4 persen.

Saham lainnya digenggam oleh Negara Republik Indonesia 6,37 persen dan pemegang saham publik dengan kepemilikan di bawah lima persen mencapai 36,33 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper