1. Jakarta PSBB Lagi, Begini Tanggapan Para Bankir
Pelaku industri perbankan berpendapatan penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) merupakan suatu hal yang tak dapat terhindarkan.
Namun, kinerja fungsi intermediasi masih akan tetap dipertahankan dengan penggunaan digital banking yang lebih intensif.
Baca berita selengkapnya di sini.
2. BCA Tekan Kredit Bermasalah 4 Tahun Belakangan, Tapi Keok Juga Karena Pandemi
PT Bank Central Asia Tbk. tidak mampu menahan pemburukan kualitas kredit sebagai dampak pandemi Covid-19. Padahal, empat tahun belakangan, BCA telah mampu menurunkan rasio kredit bermasalah.
Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) BCA pada semester I/2020 adalah sebesar 2,1% atau naik 0,7% dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya. Padahal, pada semester I/2018, BCA berhasil menurunkan NPL 10 bps menjadi 1,4% dari posisi semester I/2017 sebesar 1,5%.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Multifinance Belum Berani Otak-Atik Bunga Kredit Pembiayaan Baru
Perusahaan pembiayaan masih hati-hati dalam menawarkan promo bunga kredit, khususnya untuk pembiayaan baru di tengah pandemi Covid-19 yang menekan perekonomian.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengungkap hal ini terutama akibat belum ada angin segar dari tren cost of fund, di mana suku bunga kredit perbankan sebagai pendana mayoritas memiliki pengaruh besar.
Baca berita selengkapnya di sini.
4. 3 Upaya Adaptasi Manajemen Perusahaan Menghadapi Fase New Normal
Indonesia sedang dihadapi dengan tantangan dan ketidakpastian akibat pandemi Covid-19 yang terus bergejolak. Beradaptasi kepada gaya hidup digital menjadi salah satu upaya untuk menghadapi kenormalan baru yang dilakukan oleh masyarakat agar tetap dapat melanjutkan kesehariannya.
Termasuk di antaranya bagaimana sebuah perusahaan mengelola cara kerja dan koordinasi secara digital. Berdasarkan hasil penelitian Deloitte dalam laporan The Digital Workplace, organisasi dengan jaringan sosial online yang kuat 7% lebih produktif daripada yang tidak, dengan 64.8% dari total populasi 264 juta penduduk Indonesia sudah terkoneksi internet (data: APJJI), tren ini sejalan dengan peluang untuk melihat bahwa COVID-19 bukan hanya pandemi, melainkan akselerator modernisasi dan digitalisasi.
Baca berita selengkapnya di sini.
5. GoPay Luncurkan Layanan Keamanan Terbaru
Layanan uang elektronik, GoPay memperkuat sistem keamanan dengan mengaktifkan fitur terbaru yakni biometrik.
Budi Gandasoebrata, Managing Director GoPay menjelaskan bahwa fitur biometrik berupa sidik jari dan verifikasi wajah bertujuan untuk memverifikasi transaksi non-tunai di luar layanan Gojek. Fitur sidik jari, lanjutnya, telah tersedia di seluruh pengguna smartphone android dan iOS, dan fitur verifikasi wajah mulai tersedia di platform iOS.
Baca berita selengkapnya di sini.