Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Relaksasi Penjualan Unit-Linked Dinilai Bawa Angin Segar bagi Asuransi Jiwa

Berdasarkan Statistik Asuransi OJK, perolehan premi pada Juni 2020 tercatat senliai Rp15,41 triliun. Perolehan premi bulanan itu merupakan yang tertinggi pada tahun ini dan berhasil tumbuh dari titik terendah pada April 2020 senilai Rp11,19 triliun.
Karyawan berkomunikasi didekat logo beberapa perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Selasa (15/1/2020). Bisnis/Nurul Hidayat
Karyawan berkomunikasi didekat logo beberapa perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Selasa (15/1/2020). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Implementasi pemasaran produk unit-linked secara langsung melalui sarana digital diperkirakan memiliki kontribusi positif terhadap kinerja asuransi jiwa. Industri berharap kinerja paruh kedua tahun ini akan membaik seiring pulihnya kondisi perekonomian.

Direktur Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu menjelaskan bahwa pihaknya masih mengumpulkan data dari para anggota terkait kinerja semester I/2020. Meskipun begitu, jika mengacu kepada data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terdapat perbaikan perolehan premi pada Juni 2020.

Berdasarkan Statistik Asuransi OJK, perolehan premi pada Juni 2020 tercatat senliai Rp15,41 triliun. Perolehan premi bulanan itu merupakan yang tertinggi pada tahun ini dan berhasil tumbuh dari titik terendah pada April 2020 senilai Rp11,19 triliun.

Togar meyakini bahwa pertumbuhan perolehan premi itu cukup dipengaruhi oleh adanya relaksasi pemasaran produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau unit-linked secara digital. Besarnya porsi unit-linked terhadap total portofolio asuransi membuat relaksasi dapat menggenjot kinerja industri secara keseluruhan.

"Kalau pakai feeling dan berdasarkan data tahun-tahun lalu, unit-linked masih ada prospek. Bisa jadi [pertumbuhan premi Juni 2020] itu ada pengaruhnya [dari relaksasi], cuma kalau sebesar apa perlu melihat data AAJI nanti," ujar Togar kepada Bisnis, Selasa (15/9/2020).

Dia menjelaskan bahwa relaksasi tersebut diberikan oleh otoritas pada penghujung Mei 2020, sehingga dapat memberikan pengaruh pada kinerja penjualan Juni 2020. AAJI pun akan melakukan evaluasi efektivitas metode penjualan unit-linked secara digital yang telah berjalan selama hampir empat bulan itu.

"Kami sih berharap bahwa metode penjualan ini bisa dilakukan dengan full digital, dengan perhatian utama kepada perlindungan konsumen dan kesehatan perusahaan," ujarnya.

Togar menjelaskan bahwa relaksasi pemasaran unit-linked menjadi salah satu harapan industri asuransi jiwa untuk menggenjot kinerja pada paruh kedua tahun ini. Sebelumnya, industri sempat mengalami tekanan pada paruh pertama 2020 karena berbagai faktor, salah satunya yakni anjloknya kinerja pasar modal.

Kondisi perekonomian yang mulai pulih menurutnya bisa menopang pertumbuhan industri asuransi jiwa. Selain itu, penanganan pandemi Covid-19 pun menjadi faktor penting bagi perusahaan-perusahaan asuransi dalam memasarkan proteksi.

"Dengan pembatasan sosial berskala besar [PSBB] yang fokus kepada pendisiplinan masyarakat untuk memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan, harapannya perekonomian tetap bergerak. Maka kami optimistis semester kedua ini akan lebih baik dari semester sebelumnya, walau belum tentu tumbuh dibandingkan semester kedua tahun lalu," ujar Togar.

Dia menilai bahwa pandemi Covid-19 memberikan dampak positif terhadap produk asuransi kesehatan dan jiwa. Kondisi saat ini menurutnya dapat menyadarkan masyarakat, khususnya para kepala keluarga, untuk memastikan proteksi bagi dirinya dan keluarganya.

"Menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial [BPJS] Kesehatan maupun asuransi komersial menjadi penting sekarang," ujarnya.

Dosen Program MM-Fakuktas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) Kapler A. Marpaung menilai bahwa gejolak perekonomian akibat Covid-19 ini perlu diantisipasi dengan cermat oleh industri asuransi, salah satunya melalui sejumlah perlakuan khusus bagi produk-produk unit-linked.

"Yang perlu dilakukan oleh asuransi jiwa adalah menjual produk unit-linked yang fokus pada proteksi dan kesehatan, atau menjual polis tradisional dengan menonjolkan coverage risiko pandemik," ujar Kapler kepada Bisnis.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper