Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mudahkan Transaksi Bilateral, BNI Layani Kurs Tengah

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) menjadi satu-satunya bank asal Indonesia yang ditunjuk oleh dua otoritas keuangan sekaligus, yaitu oleh Bank Indonesia maupun oleh Kementerian Keuangan Jepang sebagai Bank Appointed Cross Currency Dealer (ACCD).
Warga melintas di depan Kantor Cabang Luar Negeri BNI Tokyo. BNI menjadi satu-satunya bank asal Indonesia yang ditunjuk oleh Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan Jepang sebagai Bank Appointed Cross Currency Dealer (ACCD) sehingga dapat melayani Local Currency Settlement (LCS) atau fitur layanan yang memudahkan transaksi antar negara menggunakan mata uang lokal. / Dok. BNI
Warga melintas di depan Kantor Cabang Luar Negeri BNI Tokyo. BNI menjadi satu-satunya bank asal Indonesia yang ditunjuk oleh Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan Jepang sebagai Bank Appointed Cross Currency Dealer (ACCD) sehingga dapat melayani Local Currency Settlement (LCS) atau fitur layanan yang memudahkan transaksi antar negara menggunakan mata uang lokal. / Dok. BNI

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan Jepang telah mengimplementasikan rencana penggunaan mata uang lokal dalam penyelesaian perdagangan bilateral dan investasi langsung (Local Currency Settlement) antara kedua negara tersebut.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) menjadi satu-satunya bank asal Indonesia yang ditunjuk oleh dua otoritas keuangan sekaligus, yaitu oleh Bank Indonesia maupun oleh Kementerian Keuangan Jepang sebagai Bank Appointed Cross Currency Dealer (ACCD).

Sebagai bank yang fokus terhadap international banking, BNI turut berkomitmen untuk mendorong peningkatan investasi sebagai bagian dari program 365 Hari Untuk Indonesia dari Kementerian BUMN. Upaya tersebut dilakukan dengan menciptakan ekosistem investasi yang sehat dengan ditunjang oleh kemudahan layanan BNI.

Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies mengatakan salah satu tujuan dari langkah tersebut adalah agar masing-masing negara bisa menggunakan kuotasi nilai tukar secara langsung. Dengan demikian, transaksi LCS akan dapat mengurangi risiko terkait fluktuasi nilai tukar yang mungkin terjadi saat settlement dan turut menjaga kestabilan nilai tukar rupiah.

“Bagi para pelaku pasar, seperti misalnya investor dari Jepang, transaksi LCS menjadi salah satu opsi baru dalam transaksi yang lebih mudah dan aman. Melalui keberadaan Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) BNI di Tokyo dan Osaka, BNI telah memiliki rekening special purpose non-resident account (SNA) Yen Jepang (JPY) di bank ACCD Jepang dan begitu pula sebaliknya. Investor Jepang yang hendak berinvestasi di Indonesia juga dapat membuka rekening sub-SNA IDR di BNI,” ujar Corina.

Corina juga mengatakan, sebagai bank ACCD, BNI berpeluang untuk menghimpun dana pihak ketiga (DPK) serta mendiversifikasikan produk dan layanannya kepada para nasabah internasional tersebut.

Adapun, produk dan layanannya adalah seperti pembukaan rekening giro dan cash management, foreign exchange (forex), penerbitan letter of credit (L/C), pemberian fasilitas modal kerja, penyediaan informasi tentang kondisi perekonomian, iklim investasi, hingga menyelesaikan perizinan, serta relokasi usaha di Indonesia.

“Saat ini, di Indonesia terdapat lebih dari 1.500 perusahaan yang merupakan bagian dari investasi Jepang dengan bentuk joint venture atau anak perusahaan. Perusahaan-perusahaan tersebut sebagian besar adalah nasabah bank pembangunan daerah di Jepang (Japan Regional Banks/JRB) yang berinvestasi di Indonesia. Sebagian besar merupakan perusahaan berbasis teknologi,” ujarnya.

JRB tersebut tidak memiliki kantor cabang di Indonesia. Sehingga BNI memanfaatkan kondisi tersebut dengan memberikan pelayanan perbankan lengkap bagi JRB beserta nasabah JRB di Indonesia, termasuk transaksi LCS. Diharapkan akan lebih banyak investor yang berinvestasi di Indonesia berkat kemudahan LCS tersebut.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper