Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank 'Ogah' Pinjam Dana Jangka Pendek ke BI, Ini Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo menuturkan kebijakan BI sudah sangat akomodatif, baik dari penetapan suku bunga acuan maupun penggelontoran likuiditas senilai Rp680 triliun.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan saat konfrensi pers melalui streaming di Jakarta, Selasa (31/3/3030). Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan saat konfrensi pers melalui streaming di Jakarta, Selasa (31/3/3030). Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mengklaim belum ada bank yang membutuhkan pinjaman likuiditas jangka pendek (PLJP). Hal ini lantaran kebijakan likuditas BI dan tingginya pertumbuhan dana masyarakat.

Gubernur BI Perry Warjiyo menuturkan kebijakan BI sudah sangat akomodatif, baik dari penetapan suku bunga acuan maupun penggelontoran likuiditas senilai Rp680 triliun. Di samping itu, dana masyarakat di perbankan masih tumbuh 12,88 persen secara tahunan pada Oktober 2020.

"Untuk PLJP, dapat kami sampaikan tidak ada yang mengajukan PLJP. Ini mencerminkan bahwa likuditas perbankan sangat tinggi," katanya dalam pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis (19/11/2020).

Dia menambahkan rasio alat likuid perbankan juga sangat tinggi, yakni 30,65 persen pada Oktober 2020. Suku bunga pasar antar bank (PUAB) perbankan juga masih sangat akomodatif bagi bank yang membutuhkan likuditas yakni, di 3,29 persen pada awal kuartal keempat tahun ini.

Lebih lanjut, BI berharap perbankan mulai mempertimbangkan untuk memperbaiki persepsi dengan kembali menurunkan suku bunga kredit untuk menggenjot fungsi intermediasi akhir tahun ini.

Dia menyampaikan kinerja ekonomi sudah mulai membaik pada akhir tahun ini. BI melihat sudah mulai banyak perbaikan kinerja khususnya dari segmen korporasi.

Adapun, Bank Indonesia mengumumkan pertumbuhan kredit perbankan negatif pada awal kuartal keempat tahun ini.

Gubernur BI Perry Wrjiyo menyampaikan pertumbuhan kredit pada Oktober 2020 terkontraksi 0,47 persen secara tahunan. Tren ini terjungkal dari September 2020 yang masih mampu tumbuhn tipis 0,12 persen secara tahunan.

Meski demikian, dia melaporkan sistem keuangan tetap terjaga. rasio kecukupan modal perbankan pada kahir kuartal ketiga tahun ini berada pada 23,41 persen, sedangkan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) tetap rendah 3,15 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper