Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Subsidi Bunga Masih Ada sampai Akhir Tahun, Ini Syarat dan Cara Dapat

Insentif yang disiapkan pemerintah untuk membantu pelaku UMKM salah satunya adalah subsidi bunga, baik KUR maupun nonKUR. Berikut syarat dan cara mendapatkan subsidi bunga.
Pengunjung melihat produk UMKM di Jakarta, belum lama ini. Bisnis/Abdurachman
Pengunjung melihat produk UMKM di Jakarta, belum lama ini. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bisa mendapatkan berbagai insentif dari pemerintah di tengah masa pandemi.

Insentif yang disiapkan pemerintah untuk membantu pelaku UMKM salah satunya adalah subsidi bunga, baik KUR maupun nonKUR. Berikut syarat dan cara mendapatkan subsidi bunga:

Subsidi Bunga KUR

Program KUR dimodifikasi dengan tambahan subsidi bunga menjadi KUR super mikro dengan bunga 0 persen sampai 31 Desember 2020. Tambahan subsidi bunga ini merupakan implementasi kebijakan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Permenko) No.08/2020 dalam rangka menyelamatkan pelaku UMKM yang terdampak Covid-19.

Kriteria utama penerima tambahan subsidi ini mengacu pada Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No.255/2020, yaitu penerima KUR yang mengalami penurunan pendapatan atau omzet karena gangguan usaha di tengah pandemi Covid-19, dan/atau mengalami gangguan proses produksi karena dampak pandemi Covid-19.

Selain itu, secara administratif sampai dengan 29 Februari 2020 memiliki outstanding pinjaman dan kualitas pinjamannya tercatat performing loan.

Secara teknis, tambahan subsidi bunga yang dibayarkan pemerintah akan dimasukan ke rekening pinjaman debitur dan tidak dapat diambil secara tunai untuk cadangan beban pembayaran bunga atau meringankan pembayaran bunga bulan berikutnya.

Selanjutnya debitur yang dinyatakan berhak menerima tambahan subidi bunga, akan menerima stimulus sebesar 6 persen dan selama 3 bulan berikutnya sebesar 3 persen efektif per tahun paling lama sampai dengan 31 Desember 2020.

Subsidi Bunga NonKUR

Tidak hanya untuk bunga KUR, keringanan ini juga diberikan untuk pembiayaan melalui perbankan maupun perusahaan pembiayaan lainnya di luar KUR.

Dilansir dari situs Kementerian Koperasi dan UMKM, dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) insentif tersebut diberikan untuk kredit produktif yang berupa investasi atau modal kerja, selain KUR.

Apapun jenis kredit bisa dapat subsidi bunga non-KUR selama bisa dibuktikan bahwa kredit tersebut digunakan untuk investasi dan modal usaha.

Sementara, syarat penerima subsidi bunga atau margin program PEN sesuai PMK 65/2020 yaitu:
- Memiliki plafon kredit/pembiayaan paling tinggi Rp10 miliar.
- UMKM yang memiliki sisa pokok (baki debet) kredit/pembiayaan sebelum masa pandemi Covid-19 (terdapat baki debet sampai dengan 29 Februari 2020).
- Tidak termasuk dalam daftar hitam nasional.
- Memiliki kategori performing loan lancar (kolektibilitas 1 atau 2) dihitung per 29 Februari 2020, dan
- Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atau mendaftar untuk mendapatkan NPWP.

Untuk proses pengajuan, nasabah bisa datang langsung ke bank atau perusahaan pembiayaan yang menyalurkan kredit ini. Kemudian, ajukan permohonan subsidi bunga sesuai syarat dan kelengkapan yang sudah ditentukan.

Besaran subsidi bunga non-KUR ini pun beragam, yaitu:
- Untuk plafon kredit hingga Rp10 juta rupiah diberikan subsidi paling besar 25 persen selama 6 bulan efektif per tahun.
- Untuk plafon kredit hingga Rp500 juta diberikan subsidi bunga 6 persen selama 3 bulan pertama dan 3 persen selama 3 bulan kedua.
- Untuk plafon kredit Rp500 juta hingga Rp10 miliar diberikan subsidi bunga sebesar 3 persen untuk 3 bulan pertama dan 2 persen untuk 3 bulan kedua.

Adapun subsidi bunga nonKUR melalui perbankan dan perusahaan pembiayaan disalurkan oleh 102 bank umum, 1.570 BPR, 176 BPRS, dan 110 perusahaan leasing.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper