Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Likuiditas Banjir, Bank Belum Butuh Pinjaman Asing

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pinjaman bank umum dalam valuta asing per September 2020 tercatat senilai Rp210,87 triliun. Nilai ini turun 5,13 persen secara tahunan.
Karyawan menunjukan dolar AS di Jakarta, Rabu (25/11/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan dolar AS di Jakarta, Rabu (25/11/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA -- Pelaku industri perbankan mengklaim likuiditas sudah sangat cukup sehingga belum membutuhkan dorongan dari pinjaman valuta asing hingga tahun depan.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pinjaman bank umum dalam valuta asing per September 2020 tercatat senilai Rp210,87 triliun. Nilai ini turun 5,13 persen secara tahunan. Tren ini pun melanjutkan tren 2019 yang turun 4,78 persen year on year.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Jahja Setiaatmadja mengatakan likuiditas perbankan saat ini sudah melonggar dengan rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) turun dari 94 persen ke 84 persen.

"Saat ini artinya likuiditas perbankan sedang banjir, otomatis tidak perlu pinjaman dari luar. Di BCA bahkan tidak ada sama sekali," sebutnya kepada Bisnis, Minggu (13/12/2020).

Dia menambahkan jika ekonomi tahun depan begerak cepat lantaran vaksin, likuiditas bank tersebut pun masih sangat cukup.

"Perhitungan kasar sebelum kredit naik Rp650 triliun likuiditas masih cukup. Itu artinya kredit bank harus naik lebih dari 12 persen dari sekarang, baru membutuhkan likuiditas tambahan," sebutnya.

Presiden Direktur PT Bank Panin Tbk. Herwidayatmo pun menebutkan hal serupa.

"Likuiditas kami sedang berlimpah dan penyaluran kredit belum kembali normal, permintaan kredit masih sangat lemah. Jadi, saya kira belum perlu untuk mencari pinjaman dari luar negeri," imbuhnya.

Sementara itu, Corporate Secretary PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Rudi As Aturridha menjelaskan pinjaman luar negeri merupakan salah satu instrumen perbankan dalam pengelolaan likuiditas, khususnya valuta asing.

Terkait dengan hal itu, saat ini likuiditas valuta asing Bank Mandiri berada pada posisi yang cukup aman untuk memenuhi ekspansi perseroan sehingga belum memerlukan penarikan pinjaman luar negeri.

"Tentunya kondisi ini akan kami evaluasi secara periodik dengan memperhatikan proyeksi kebutuhan likuiditas valas ke depan dan posisi DPK valas sebelum kami melakukan penarikan pinjaman luar negeri," tuturnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper