Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Perusahaan Gadai Meningkat Pesat di Masa Pandemi, Ini Penjelasan OJK

Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) 2B OJK Bambang W. Budiawan mengatakan per akhir 2020, terdapat 91 perusahaan gadai resmi. Jumlah itu mencakup 61 perusahaan yang mengantongi izin dan sisanya terdaftar di otoritas.
Karyawan berada di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan berada di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Jumlah perusahaan gadai tercatat terus bertambah sepanjang 2020, sejalan dengan semakin banyaknya perusahaan yang memperoleh izin usaha. Di tengah pandemi Covid-19, layanan jasa keuangan yang dekat dengan masyarakat itu menunjukkan kekuatannya.

Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) 2B Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bambang W. Budiawan menjabarkan bahwa pada akhir 2020, terdapat 91 perusahaan gadai resmi. Jumlah itu mencakup 61 perusahaan yang mengantongi izin dan sisanya terdaftar di otoritas.

Sepanjang 2020 terjadi penambahan jumlah perusahaan gadai yang cukup besar, yakni 18 perusahaan baru. Pada akhir 2019, jumlah perusahaan gadai tercatat sebanyak 83 entitas, berkurang dibandingkan 2018 yang jumlahnya sama dengan tahun lalu yakni 91 perusahaan.

Bambang menilai bahwa penambahan jumlah perusahaan itu tak lepas dari besarnya potensi bisnis gadai di Indonesia. Karakteristik bisnis yang cepat, mudah, dan sederhana membuat layanan gadai menjadi salah satu yang paling pertama dicari masyarakat saat membutuhkan dana.

"Jumlah perusahaan gadai yang terus bertambah selama masa pandemi Covid-19 disebabkan kebutuhan layanan jasa gadai sebagai salah satu alternatif bagi masyarakat, khususnya masyarakat menengah ke bawah, serta usaha mikro, kecil, dan menengah [UMKM] untuk mendapatkan dana pinjaman," ujar Bambang kepada Bisnis, Selasa (5/1/2021).

Selain itu, menurutnya, risiko bisnis gadai relatif dapat dikelola dengan baik karena barang jaminan gadai ada dalam penguasaan perusahaan. Hal tersebut pun membuat investor tertarik untuk mengembangkan perusahaan gadai, bahkan di tengah pandemi Covid-19.

Hingga akhir 2020, OJK mencatat terdapat 72 perusahaan gadai yang mengajukan izin usaha kepada otoritas, baik perusahaan yang sebelumnya berstatus terdaftar atau pun perusahaan baru. Hal tersebut menunjukkan antusiasme investor dalam mengembangkan perusahaan gadai.

Pada penghujung tahun lalu, lima dari enam perusahaan yang baru memperoleh izin usaha merupakan perusahaan yang sebelumnya berstatus terdaftar. Bukan hanya itu, beberapa pelaku usaha lainnnya bahkan tercatat mengajukan permohonan izin dengan lebih dari satu perusahaan.

"Hal ini untuk menyesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan OJK [POJK] 31/2016 mengenai pembatasan lingkup wilayah operasional bagi perusahaan pergadaian berizin, yaitu lingkup wilayah usaha kabupaten/kota dan lingkup wilayah usaha provinsi," ujar Bambang.

Berdasarkan Statistik Perusahaan Gadai OJK per November 2020, total aset industri gadai mencapai Rp72,08 triliun atau tumbuh 15,75 persen (year-to-date/ytd) dari posisi Desember 2019 senilai Rp62,07 triliun. Pada November 2020, outstanding loan industri mencapai Rp58 triliun atau naik 15,7 persen (ytd) dari Desember 2019 senilai Rp51,1 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper