Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menantang PT Pegadaian, Swasta Ramai-Ramai Garap Bisnis Gadai

Industri gadai makin ramai dengan 200 pemain swasta hingga Mei 2025, menantang dominasi PT Pegadaian. Bisnis ini dinilai menguntungkan dengan modal awal ringan.
Ilustarasi bisnis pergadaian/Bisnis - Eusebio Chrysnamurti
Ilustarasi bisnis pergadaian/Bisnis - Eusebio Chrysnamurti
Ringkasan Berita
  • Jumlah perusahaan gadai swasta di Indonesia meningkat menjadi 200 pemain hingga Mei 2025, dengan PT Pegadaian sebagai satu-satunya perusahaan gadai milik negara.
  • Bisnis gadai dinilai lebih menguntungkan dibandingkan industri keuangan lainnya, meskipun laba setelah pajak pergadaian swasta terkoreksi 47,36% YoY pada kuartal I/2025.
  • PT Pegadaian menghadapi persaingan dari 200 perusahaan gadai swasta dengan strategi kolaborasi dan kompetisi, serta berupaya mengedukasi masyarakat untuk memperluas pasar gadai.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA - Industri pergadaian kini kian marak dengan semakin bertambahnya jumlah pemain gadai swasta. Sampai dengan Mei 2025, jumlah perusahaan gadai swasta mencapai 200 pemain. PT Pegadaian menjadi satu-satunya perusahaan gadai milik negara.

Jika dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah pergadaian swasta bertambah 38 entitas dalam 12 bulan terakhir. Salah satu faktor penyebab menjamurnya gadai swasta adalah bisnis ini dinilai lebih menguntungkan ketimbang kegiatan usaha pembiayaan lainnya secara umum.

"Walaupun terkoreksi [dari sisi laba], [pergadaian] masih tetap lebih menguntungkan dibanding industri keuangan secara umum dan lebih secured," ujar Bernard Simonangkir, Direktur PT Sarana Gadai Prioritas pada Selasa (22/7/2025).

Pada kuartal I/2025 laba setelah pajak pergadaian swasta konvensional memang masih positif, meski terkoreksi 47,36% year on year (YoY) menjadi Rp17,88 miliar.

Sebenarnya, pendapatan pergadaian swasta konvensional dalam periode ini tumbuh 24% YoY menjadi Rp355,31 miliar, namun di saat yang sama total beban melesat 33,34% YoY menjadi Rp335,64 miliar.

Selain menguntungkan, persyaratan modal awal mendirikan gadai swasta juga terbilang ringan. Dalam Peraturan OJK Nomor 39 Tahun 2024, mengatur bahwa perusahaan pergadaian swasta harus memiliki modal disetor pada saat pendirian paling sedikit Rp2 miliar untuk wilayah usaha dalam lingkup kabupaten/kota.

Sementara untuk wilayah usaha dalam lingkup provinsi, modal disetor yang perlu disiapkan mencapai Rp8 miliar. Sedangkan untuk lingkup wilayah usaha nasional modal disetor paling sedikit Rp100 miliar.

Gadai Swasta vs Pegadaian 

Merujuk kinerja industri secara agregat, penyaluran pinjaman gadai per Mei 2025 tumbuh 33,23% YoY menjadi Rp103,36 triliun, dengan proporsi penyaluran pinjaman terbesar dari PT Pegadaian mencapai 96,59%.

Ini artinya, ceruk pasar pergadaian swasta hanya di bawah 5%. Terkait dengan industri gadai, Direktur Utama Pegadaian Damar Latri Setiawan mengatakan posisi perseroan menghadapi 200 perusahaan pergadaian swasta di pasar gadai adalah kolaborasi sekaligus kompetisi.

"Pegadaian memilih untuk melakukan keduanya, di satu sisi kita dapat berkolaborasi untuk mengedukasi dan memperluas pasar. Namun, di sisi yang lain kita tetap berupaya untuk memberikan penawaran terbaik agar menjadi pilihan utama nasabah," kata Damar kepada Bisnis, Selasa (22/7/2025).

Damar melihat penambahan jumlah pemain gadai swasta ini sebagai indikasi bahwa pasar gadai, yang seringkali dinilai sudah old school, ternyata masih sangat menarik dan dibutuhkan oleh masyarakat. Menurutnya, pemain-pemain baru ini tentunya tidak akan masuk ke pasar apabila tidak yakin dengan potensi yang ada.

Namun, di sisi lain, Damar memahami bahwa penambahan kompetitor gadai swasta ini tentunya memberikan tantangan bagi Pegadaian untuk menjaga kinerja perusahaan. Sebagai pionir dan market leader di industri gadai, menurutnya Pegadaian semakin memiliki kewajiban untuk mempertahankan dan memperbesar pasar melalui transformasi dan inovasi pada fitur dan layanan.

"Bertambahnya kompetitor justru menjadi pemacu untuk kami lebih proaktif dalam bisnis dan semakin berupaya untuk mengedukasi nasabah mengenai produk gadai," tegas Damar.

Evaluasi yang dilakukan Pegadaian menunjukkan bahwa saat ini hanya sekitar satu per tiga masyarakat yang sudah familiar dengan gadai. Sisanya, masih terdapat dua per tiga masyarakat Indonesia yang dapat diedukasi. Damar berharap semakin banyaknya pemain di industri gadai membuka peluang untuk dapat berkolaborasi dan melakukan edukasi bersama.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro