Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Author

Banjaran Surya Indrastomo

Dosen Program Studi Ekonomi Islam Universitas Indonesia

Banjaran Surya Indrastomo adalah Dosen Program Studi Ekonomi Islam Universitas Indonesia. Sarjana keuangan dari Australian National University ini meraih gelar doktor dari Islamic Economic & Finance, Durham University Inggris.

Lihat artikel saya lainnya

Energi Ekonomi Syariah

Berdasarkan laporan Indonesia Shariah Economic Outlook 2021 yang diterbitkan Universitas Indonesia, performa ekonomi dan keuangan syariah nasional tercatat lebih resilience dibandingkan dengan konvensional.
Logo Bank Syariah milik BUMN/Istimewa
Logo Bank Syariah milik BUMN/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 mengajarkan tentang dampak penyebaran wabah, hingga membuat perekonomian lesu. Pandemi Covid-19 juga mengajarkan tentang pentingnya usaha kolektif dalam merespon tantangan berat di tengah perlambatan ekonomi.

Di saat banyak dari pekerja harus rela dirumahkan, bantuan mengalir tidak hanya dari pemerintah tetapi juga dari dana sosial masyarakat yang tidak hentinya ‘menambal lubang’ yang terdampak pagebluk tersebut.

Kohesi sosial yang tertanam dalam di masyarakat Indonesia adalah modal kuat yang dapat menjadi kekuatan untuk mencapai titik keseimbangan baru. Dalam kaitan itu sejatinya ekonomi syariah bergerak berdasarkan fondasi resilience yang kuat dengan memastikan bahwa sektor sosial aktif dalam mendorong perekonomian berbasis riil bersama dengan sektor komersial.

Pondasi ekonomi dan keuangan syariah terbukti lebih kokoh dibandingkan dengan ekonomi konvensional dalam menghadapi krisis dikarenakan kohesi tersebut.

Berdasarkan laporan Indonesia Shariah Economic Outlook 2021 yang diterbitkan Universitas Indonesia, performa ekonomi dan keuangan syariah di Tanah Air memang terdampak Covid-19. Namun, ekonomi dan keuangan syariah nasional tercatat lebih resilience dibandingkan dengan ekonomi konvensional. Hal ini menunjukkan bahwa ekonomi dan keuangan syariah memiliki potensi yang lebih besar menjadi motor penggerak kebangkitan ekonomi Indonesia pada 2021.

Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, dengan kelas menengah dan usia produktif yang terus tumbuh serta peningkatan minat terhadap produk halal, peluang untuk menjadi pusat pertumbuhan dan pemain utama ekonomi syariah global bukanlah tidak berdasar. Dengan dukungan penuh pemerintah dalam akselerasi ekonomi syariah di era digital diharapkan dapat meningkatkan investasi serta konsumsi.

Pada akhirnya mengarahkan peningkatan kapasitas ekspor produk-produk pasar halal dunia. Kunci keberhasilan peran ekonomi syariah adalah pendekatan yang adaptif dan inovatif dengan memanfaatkan teknologi digital. Pada sektor keuangan komersial Islam, highlight perkembangan pada 2021 masih diwarnai dengan harapan besar terhadap bank syariah anak usaha Himpunan Bank-bank milik negara (Himbara) hasil merger dalam meningkatkan penetrasi pasar ekonomi syariah dan memberikan kebermanfaatan.

BANK SYARIAH INDONESIA

Dengan konsolidasi yang memberikan competitive advantage berupa dana murah, jaringan luas maupun blended expertise, Bank Syariah Indonesia diharapkan mampu membuka akses pembiayaan lebih luas dalam perekonomian nasional.

Harapan besar ini perlu disambut dengan komitmen untuk terus hadir dalam memberikan solusi keuangan yang sesuai dari sektor mikro hingga korporasi besar, terutama dalam kaitannya mendukung linkage keuangan syariah dengan industri halal yang sedang dikembangkan.

Untuk mendukung kebutuhan permodalan dalam negeri tersebut, aksi korporasi untuk memperluas jaringan dalam rangka menarik arus likuiditas masuk ke Indonesia dapat dimainkan agar kecukupan likuiditas dapat dipenuhi. Tidak lupa juga perlu adanya pendekatan inovatif pada layanan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi keuangan untuk menyasar sektor UMKM.

Pasar modal syariah diyakini akan tumbuh dengan peningkatan jumlah investor, maupun volume transaksi. Tren kapitalisasi pasar modal syariah meningkat hingga akhir 2020, terutama melalui peningkatan nilai outstanding sukuk, reksa dana syariah yang beredar maupun jumlah saham syariah.

Di sisi lain, pandemi Covid-19 mendorong sektor keuangan sosial Islam untuk berperan lebih dalam perekonomian pada saat sektor keuangan komersial Islam menghadapi tekanan. Total koleksi dana zakat menunjukkan pertumbuhan 26,1 persen dengan penyaluran mencapai 84,59 persen pada 2020.

Tren positif ini akan terus berkembang pada 2021. Ke depannya, sinergitas antara masyarakat, pengelola dana sosial, dan pemerintah dapat mengoptimalkan pengelolaan dana maupun program untuk memberikan dampak yang lebih luas.

Untuk memacu kebangkitan ekonomi pada 2021, kunci awal keberhasilan dan peran penting ekonomi syariah memastikan ketersedian modal untuk menggerakkan sektor UMKM dan industri halal. Oleh karena itu, pekerjaan rumah besar dipikul oleh Bank Syariah Indonesia sebagai motor penggerak ekonomi syariah untuk dapat menarik dana dari luar, terutama dari Timur Tengah.

Perlu digaris bawahi bahwa lebih dari 60 persen likuiditas di sektor keuangan syariah berputar di Timur Tengah, di mana hal ini merupakan potensi besar apabila dapat disentuh.

Selain pembukaan kantor cabang di Timur Tengah, Bank Syariah Indonesia perlu untuk memproyeksikan visi dan brand image, selain dengan proyek strategis yang ditawarkan melalui jalan diplomasi ekonomi syariah, melalui keterlibatan di forum-forum ekonomi syariah dunia maupun menjadi bank percontohan berbasis value-based intermediation.

*) Artikel dimuat di koran cetak Bisnis Indonesia edisi Selasa (19/1/2021). 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper